Virus Corona
BREAKING NEWS: 2 Wanita Positif Virus Corona setelah Kunjungi Kuil Budha di Hong Kong
Breaking News - Dua Wanita Dikonfirmasi Positif Virus Corona Setelah Kunjungi Kuil Budha Fook Wai Ching She, North Point.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Ifa Nabila
TRIBUNNEWS.COM - Dua wanita pengunjung Kuil Budha di Hong Kong dikonfirmasi positif virus corona.
Kasus terbaru ini menjadikan total korban terinfeksi virus corona di Hong Kong menjadi 76.
Dikutip dari South China Morning Post, para wanita tersebut berusia 68 dan 57 tahun.
Mereka dinyatakan positif Covid-19 setelah menghadiri pemujaan di aula Budha Fook Wai Ching She di North Point, Hong Kong pada Februari ini.
Berdasar sumber, diketahui wanita 68 tahun itu mengunjungi situs keagamaan tersebut sekira 20 kali dalam satu bulan.
Baca: Kru Diamond Princess Janu Artika Ingin Segera Pulang ke Indonesia, Takut Terpapar Virus Corona
Nenek tersebut dikabarkan mengalami gejala pada Minggu kemarin.
Kini ia dirawat di Rumah Sakit Queen Mary di Pok Fu Lam.
Sementara itu, wanita satunya yang berusia 57 tahun dilaporkan dirujuk oleh Sanatorium dan Rumah Sakit Hong Kong di Happy Valley ke rumah sakit umum terdekat, yakni Rumah Sakit Ruttonjee.
Lebih jauh, pada hari Minggu (23/2/2020), 4 orang dipastikan terinfeksi setelah mengunjungi aula ibadah.
Lokasi tersebut berbasis di Gedung Maylum Apartment di King's Road.
Baca: Korsel Siaga Satu Virus Corona, KBRI Seoul Imbau WNI Tak Panik dan Tetap Waspada
Korea Selatan Siaga Satu
Wabah virus corona membuat berbagai negara menyiapkan langkah antisipasi ekstra.
Diketahui, penyebaran virus corona telah masuk ke 32 negara.
Kasus corona telah menewaskan lebih dari 2.600 orang.
Terdapat 763 kasus dikonfirmasi di Korea Selatan.
Tak heran, pihak berwenang Korea Selatan kini menetapkan level tertinggi atau Red Alert terhadap kewaspadaan virus corona.
Lebih lengkap, terkait penetapkan level tertinggi itu Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Seoul angkat bicara.

Pihak KBRI mengimbau Warga Negara Indonesia (WNI) untuk tenang dan waspada.
"Dengan adanya situasi saat ini, KBRI Seoul mengimbau agar tetap tenang, selalu ikuti perkembangan situasi mari bersama-sama cegah penyebaran Covid-19 (virus corona)," tulis keterangan KBRI Seoul pada Senin (24/2/2020).
KBRI menyarankan WNI untuk menunda kegiatan berkumpul dan menghindari tempat keramaian.
Lebih jauh, KBRI juga menganjurkan, jika WNI mengalami gejala batuk, demam di atas 37,5°C, sakit tenggorokan dan gangguan pernafasan segera periksakan kesehatan ke rumah sakit terdekat.
Apabila mengetahui ada teman yang sakit, segera minta temanmu memeriksakan ke Klinik atau Rumah Sakit terdekat.
Pemeriksaan virus corona di Korsel gratis untuk semua orang.

Bahkan, Pemerintah Korea tidak akan menghukum atau memulangkan WNA ilegal yang mengunjungi pusat layanan kesehatan umum untuk pemeriksaan virus corona atau dirawat di rumah sakit untuk menerima perawatan virus corona.
"Hubungi Mitra KBRI jika membutuhkan masker dan hubungi Hotline KBRI untuk keadaan darurat," lanjut pengumuman tersebut.
Selalu jaga kondisi kesehatan, semoga wabah Covid -19 segara teratasi," tambah pengumuman tersebut.
Diketahui, Korea Selatan menjadi negara di luar daratan China jumlah positif kasus virus corona tertinggi, yakni mencapai 602 kasus.
Sekolah diliburkan
Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan virus corona menjadi siaga satu, pada Minggu (23/2/2020).
Pemerintah pun memaksa seluruh sekolah diliburkan.
Lonjakan kasus terjadi di sebuah kelompok religius di daerah Daegu pada pekan lalu dan membuat jumlah kasus meningkat menjadi 556 orang atau menjadi jumlah tertinggi kasus positif corona di luar wilayah daratan China.
"Kasus Covid-19 di Korea Selatan berada di titik serius. Pemerintah menaikkan tingkat siaga ke level tertinggi sesuai atas rekomendasi para ahli," kata Presiden Moon Jae-in setelah pertemuan pemerintah tentang virus tersebut, seperti dilansir Channel News Asia, Senin (24/2/2020).
Menteri Kesehatan Park Neung-hoo menambahkan, pemerintah memerlukan waktu 7-10 hari untuk melawan penyebaran yang masif di negara itu.

Pemerintah meliburkan seluruh sekolah di Korea Selatan mulai dari TK, SD, SMP dan SMA pada 2-9 Maret 2020.
"Virus coronavirus cepat menular untuk itu kami melakukan pencegahab. Kami memerlukan waktu tujuh hingga 10 hari untuk melawan penyebaran virus corona itu," kata Neung-hoo.
Diketahui, Korea Selatan terakhir kali menetapkan status siaga satu atau zona merah, saat wabah flu burung menyerang atau 11 tahun silam.
Dilaporkan, jumlah kematian wabah yang pertama kali menyebar di kota Wuhan itu telah menembus 2.400 orang lebih dan menjangkiti 77.048 orang.
Virus tak hanya menyebar di daerah China daratan saja, namun juga telah menyebar ke 24 negara lain.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani/Rina Ayu)