Kamis, 21 Agustus 2025

Virus Corona

Cerita Pemuda Asal Wuhan China Terjangkit Virus Corona Hingga Dinyatakan Sembuh oleh Dokter

Pemuda berusia 21 tahun yang tinggal di Wuhan berbagi cerita tentang pengalamannya menjalani pengobatan hingga akhirnya sembuh dari virus corona

Editor: Adi Suhendi
TRIBUN MEDAN/Riski Cahyadi
Ilustrasi: Tim medis mengevakuasi seorang penumpang kapal laut yang diduga terinfeksi virus novel CoronaVirus (nCoV) di Pelabuhan Bandar Deli Belawan, Medan, Sumatera Utara, Senin (3/2/2020). Simulasi yang digelar Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Medan bekerjasama dengan Pelindo I tersebut bertujuan untuk kesiapsiagaan dalam menangani pasien suspect virus Corona di Pelabuhan. (TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI) 

Di rumah, saya mengalami demam ringan dan ibu mengatakan jika demamnya tidak turun juga akan membawa saya ke rumah sakit.

Sampai jam 11 malam, demam tidak turun juga sehingga saya berobat ke rumah sakit Tongji.

Ketika tiba di sana, saya melihat rumah sakit kewalahan dengan lonjakan pasien.

Baca: ‎Mendag Ingatkan Produsen, Distributor, dan Pengecer Masker Tidak Nakal Mainkan Harga

Melihat dokter dan perawat dalam hazmat suit di dunia nyata untuk pertama kalinya, biasanya saya hanya lihat di film, saya menyadari bahwa ada sesuatu yang buruk sedang terjadi.

Pada saat itu sebenarnya saya tidak takut, karena rumah sakit itu yang terbaik di Wuhan dan memang selalu penuh.

Karena pasien sangat ramai, saya memutuskan pindah ke rumah sakit paru Wuhan, dan keputusan ini pada akhirnya sangat tepat.

Di rumah sakit itu saya dites darah, fungsi liver, dan juga CT scan.

Hasil CT scan menunjukkan ada bitnik-bintik di bagian bawah kedua paru saya. Saya lalu diberi obat resep dan obat tradisional China berbentuk kapsul oleh dokter.

Baca: Kasus Virus Corona di China Menurun, Pemerintah Kini Fokus Pantau Keberadaan WNI di 4 Negara Ini

Ketika Wuhan mulai ditutup, tanggal 22 Januari saya juga mulai dikarantina di rumah oleh ayah.

Ibu saya dulu belajar di universitas kedokteran dan ayah bekerja di perusahaan farmasi, sehingga mereka bisa menangani saya.

Kamar saya memiliki kamar mandi sendiri, sehingga sebenarnya sangat nyaman walau saya diisolasi.

Nenek yang memasak untuk saya juga selalu memakai masker saat mengantarkan makanan dan menggunakan sumpit sekali pakai yang akan dibuang setelah saya pakai.

Memburuk

Sekitar 3 hari kemudian, saya periksa lagi ke rumah sakit karena mulai batuk.

Itu adalah batuk kering dengan sedikit dahak kekuningan.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan