Kamis, 21 Agustus 2025

Virus Corona

Cerita Pemuda Asal Wuhan China Terjangkit Virus Corona Hingga Dinyatakan Sembuh oleh Dokter

Pemuda berusia 21 tahun yang tinggal di Wuhan berbagi cerita tentang pengalamannya menjalani pengobatan hingga akhirnya sembuh dari virus corona

Editor: Adi Suhendi
TRIBUN MEDAN/Riski Cahyadi
Ilustrasi: Tim medis mengevakuasi seorang penumpang kapal laut yang diduga terinfeksi virus novel CoronaVirus (nCoV) di Pelabuhan Bandar Deli Belawan, Medan, Sumatera Utara, Senin (3/2/2020). Simulasi yang digelar Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Medan bekerjasama dengan Pelindo I tersebut bertujuan untuk kesiapsiagaan dalam menangani pasien suspect virus Corona di Pelabuhan. (TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI) 

TRIBUNNEWS.COM – Pemuda berusia 21 tahun yang tinggal di Wuhan, China, berbagi cerita tentang pengalamannya menjalani pengobatan hingga akhirnya sembuh dari penyakit yang disebabkan virus corona atau Covid-19.

Pria bernama Tiger Ye tersebut mengaku mulai merasakan gejala terinfeksi virus corona pada pertengahan Januari 2020.

Berikut ceritanya;

Pada 17 Januari 2020 saya merasakan semua otot-otot nyeri.

Saat itu, saya menglami demam ringan, tetapi keluhannya tersebut tidak terlalu dihiraukan.

Bila melihat ke belakang, memang sedikit menakutkan, mengingat rumah dan sekolah tempat saya belajar bahasa Jepang hanya ada dalam radius 5 kilometer dari pasar seafood Wuhan (yang diyakini sebagai awal mula penularan).

Baca: Cegah Virus Corona dengan Jahe, Tanaman yang Bisa Tambah Kekebalan Daya Tahan Tubuh

Untuk mengobati nyeri otot, saya minum obat flu karena berpikir itu flu biasa.

Kini kalau dipikirkan lagi, saya sebenarnya terlambat minum obat antivirus pada tahap awal penyakit.

Saya tidak tahu dari mana bisa tertular.

Tiger Ye, pemuda berusia 21 tahun dari Wuhan yang sembuh dari infeksi Corona
Tiger Ye, pemuda berusia 21 tahun dari Wuhan yang sembuh dari infeksi Corona.(Guardian)

Saya selalu makan di restoran masakan Hongkong di kantin sekolah.

Saya juga tidak banyak jalan-jalan karena pada saat itu musim dingin dan selalu langsung pulang setelah sekolah karena sudah lelah.

Pada saat libur semester, saya tinggal di rumah orangtua, bukan di asrama.

Saya juga rajin pakai masker setelah semua orang di sekitar mulai memakai masker.

Sakit dan isolasi

Tanggal 21 Januari, saya merasa nyeri di seluruh tubuh.

Saya lalu menelepon ayah dan ia langsung menjemput.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan