Sabtu, 20 September 2025

11 Hari Pasca Kesepakatan Damai, Amerika Serikat Lakukan Serangan Udara Terhadap Taliban

AS melakukan serangan di provinsi Helmand beberapa hari setelah kedua pihak menandatangani kesepakatan yang bertujuan mengakhiri perang di Afghanistan

Editor: Miftah
AFP
Pasukan keamanan Afghanistan berjaga-jaga setelah serangan oleh gerilyawan Taliban di dekat sebuah pos Tentara Nasional Afghanistan (ANA) di provinsi Kunduz, Rabu 

TRIBUNNEWS.COM - Amerika Serikat melakukan serangan udara terhadap Taliban di Afghanistan.

Hal tersebut disampaikan oleh Juru Bicara Donald Trump, satu hari setelah ia berbicara kepada pemimpin senior Taliban melalui telepon.

Melansir Al Jazeera, Kolonel Sonny Leggett angkat bicara melalui cuitan di Twitternya.

"AS melakukan serangan udara pada 4 Maret 2020 terhadap pejuang Taliban di Nahr-e Saraj, Helmand," kata Kolonel Sonny Leggett.

"Secara aktif menyerang pos pemeriksaan ANDSF (Pasukan Pertahanan dan Keamanan Nasional Afghanistan)," tambahnya.

Ia menegaskan serangan tersebut adalah 'serangan defensif'.

Lebih jauh, serangan itu merupakan kali pertama AS melawan Taliban dalam 11 hari pasca penandatanganan kesepakatan damai.

Diketahui, kesepakatan damai itu untuk menekan perang yang telah berlangsung hampir 19 tahun antara Afghanistan-Amerika Serikat.

Pasukan keamanan Afghanistan berjaga-jaga setelah serangan oleh gerilyawan Taliban di dekat sebuah pos Tentara Nasional Afghanistan (ANA) di provinsi Kunduz, Rabu
Pasukan keamanan Afghanistan berjaga-jaga setelah serangan oleh gerilyawan Taliban di dekat sebuah pos Tentara Nasional Afghanistan (ANA) di provinsi Kunduz, Rabu (AFP)

Sementara itu, menurut Leggett, pihak Taliban telah berjanji kepada komunitas internasional, mereka akan mengurangi kekerasan.

Ia menambahkan, para pejuang Taliban melakukan 43 serangan terhadap pos-pos pemeriksaan di Helmand pada Selasa (3/3/2020).

"Dalam dua hari terakhir kami telah menyaksikan serangan paling intens Taliban di Helmand," kata Juru Bicara Kepolisian Provinsi, Mohammad Zaman Hamdard kepada kantor berita AFP:

"Mereka telah menyerang beberapa distrik dan banyak pangkalan militer," tambahnya.

"Pejuang Taliban menyerang setidaknya tiga pos tentara di distrik Imam Sahib di Kunduz tadi malam, menewaskan sedikitnya 10 tentara dan empat polisi," kata seorang anggota dewan provinsi, Safiullah Amiri.

Taliban juga menyerang polisi di provinsi Uruzgan tengah pada Selasa malam.

Kekerasan itu mengacaukan proses perdamaian Afghanistan yang baru lahir, dengan kelompok bersenjata bentrok dengan Kabul karena sengketa pertukaran tahanan sebelum pembicaraan yang akan dimulai pada 10 Maret 2020 mendatang.

Pasukan keamanan Afghanistan berjaga-jaga di Kota Farah yang baru saja direbut dari kelompok milisi Taliban pada 19 Mei 2018. Pemerintah Afghanistan telah memulai gencatan senjata sepihak dengan Taliban selama sepekan ke depan sejak Selasa (12/6/2018). AFP/HAMEED KHAN
Pasukan keamanan Afghanistan berjaga-jaga di Kota Farah yang baru saja direbut dari kelompok milisi Taliban pada 19 Mei 2018. Pemerintah Afghanistan telah memulai gencatan senjata sepihak dengan Taliban selama sepekan ke depan sejak Selasa (12/6/2018). AFP/HAMEED KHAN (AFP/HAMEED KHAN)

Baca: Jadi Korban Pengeroyokan di Parkiran RSUP Kariadi, Sehono Malah Dipecat , Begini Kejadiannya

Baca: Turki Menembak Jatuh Pesawat Pasukan Suriah Ketiga Setelah Saraqeb Direbut

Baca: Rusia Mengecam Klaim Turki Soal Jutaan Migran dari Idlib: HOAKS

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan