Virus Corona
Viral di Iran Video Tumpukan Mayat Korban Virus Corona, Perekam Ditangkap Pihak Berwajib
"Saya merekam ini pada Selasa (3/3/2020). Mereka mencuci mayat di pagi hari, tapi jumlah yang harus dikerjakan sangat besar."
Penulis:
Ika Nur Cahyani
Editor:
Pravitri Retno W
Lantaran, dalam rekaman itu dia juga menuduh pemerintah menutupi jumlah kematian sebenarnya.
Ini kaitannya dengan corona yang sedang mewabah di Iran.
Dia ditangkap atas dugaan menerbitkan gambar yang tidak sah.
Wakil jaksa di Pengadilan Qom mengatakan, bahwa publikasi semacam itu terkait Covid-19 sebenarnya dilarang, dilansir Iranians Global.
Baca: Iran Bebaskan 54.000 Tahanan karena Virus Corona Makin Merebak, Ada 586 Kasus Infeksi Baru
Baca: Cegah Virus Corona, Warga Korea Selatan, Iran, dan Italia Dilarang Masuk Singapura
Memang, jumlah kematian dan infeksi Covid-19 di Iran cukup tinggi.
Para pemerintah di Iran pun berusaha meyakinkan masyarakat agar tidak panik.
Tetapi, fakta ada 23 anggota parlemen yang dinyatakan positif Covid-19 membuat masyarakat sulit untuk percaya.
Bahkan Senin lalu, Penasihat Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, meninggal dunia karena terinfeksi virus asal China ini.

Wakil Presiden Pertama Iran, Eshaq Jahanghiri, memerintahkan para pejabat untuk membatalkan semua perjalanan dinas ke luar negeri.
Informasi lonjakan kasus yang cukup tinggi dalam waktu singkat membuat publik bertanya-tanya dengan transparansi pemerintah.
Sebab tingginya angka kematian yang dilaporkan beberapa waktu lalu, menunjukkan angka infeksi seharusnya jauh lebih tinggi daripada yang dipastikan pemerintah.
Sampai berita ini diturunkan, Iran telah menduduki posisi ke-4 kasus terbanyak di dunia, dilansir The Wuhanvirus.
Sebanyak 2.922 kasus tercatat dan ada 92 kematian.
Iran menjadi negara pusat penyebaran Covid-19 di Timur Tengah.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)