Minggu, 24 Agustus 2025

Virus Corona

Kisah Dokter yang Terbaring di Kasur Rumah Sakit Pasien Virus Corona yang Sepi, Potretnya Jadi Viral

Potretnya viral di media sosial, begini kisah dokter yang terbaring lega di kasur rumah sakit pasien virus corona yang sepi.

Editor: Lita Andari Susanti
China Media Group
Foto seorang dokter di Wuchang yang berbaring dengan pakaian pelindung yang lengkap di kamar penuh dengan kasur kosong beredar di media sosial. 

TRIBUNNEWS.COM - Berbagai kisah heroik para tenaga medis di China seakan tak ada habisnya untuk mendapatkan pujian.

Di saat mewabahnya Covid-19 atau virus corona, para tenaga medis Negeri Tirai Bambu ini saling bahu-membahu untuk mengabdi meski harus mempertaruhkan nyawa mereka.

Kini, foto seorang dokter di Wuchang, Provinsi Hubei, China yang terbaring lengkap mengenakan pakaian hazmat (hazardous material suit) menjadi viral di media sosial (medsos).

Ia tampak terkulai di atas kasur pada sebuah ruangan sepi penuh dengan jejeran kasur.

Foto itu pun kemudian menyebar di media sosial setelah diunggah oleh akun Instagram ofisial media China, CGTN, Sabtu (14/3/2020).

Warganet pun langsung membanjiri kolom komentar dengan pujian untuk sosok dokter yang berbaring dalam foto tersebut.

"Kamu memang tidak bisa terbang, tapi kamu adalah pahlawan superku," komentar warganet China pada foto itu.

 Penanganan Virus Corona di Singapura Dapat Pujian, PM Lee Disebut seperti Sosok Seorang Bapak

Ditilik dari keterangan unggahannya, rupanya momen ini diambil saat dokter yang bernama Jiang Wenyang tersebut baru saja menyelesaikan tugasnya saat shift malam terakhirnya di Rumah Sakit Sementara Wuchang.

Potret ini pun sudah disukai sebanyak 17,8 ribu likes dan mendapatkan ratusan komentar.

Rumah sakit itu adalah sebuah rumah sakit sementara yang dibangun pemerintah China untuk merawat pasien virus corona dengan gejala ringan.

Baca selengkapnya>>>>>>>>>>>>>>>

Wuhan Tutup 16 Rumah Sakit

Wuhan, pusat wabah virus corona di Provinsi Hubei, China menutup 16 Rumah Sakit sementara untuk merawat pasien virus corona (Covid-19).

Penutupan RS ini disebabkan jumlah pasien terus turun di kota Wuhan.

Penutupan RS sementara ini terjadi pada Selasa (10/3/2020).

Rumah sakit itu dulunya adalah tempat umum seperti pusat pameran dan gimnasium.

Namun saat virus corona mewabah, maka gedung itu diubah menjadi RS pada awal Februari lalu dalam upaya untuk mengobati pasien dengan gejala ringan dan mengisolasi pasien infeksi.

Baca: Pasien Corona Meninggal di Solo Sempat ke Bogor, Wakil Walikota Bogor Koordinasi dengan Ridwan Kamil

Baca: Antisipasi Virus Corona dan Kesulitan Ekonomi, Bank di Jepang Buka Konsultasi Hari Libur

Hingga Selasa (10/3/2020) kemarin, rumah sakit sementara di Wuhan telah menerima lebih dari 12.000 pasien, menurut catatan pemerintah setempat.

Jumlah pasien terus menurun drastis dibandingkan dengan saat adanya laporan masuk pada (9/2/2020) lalu jumlah kasus meningkat sebanyak 1,921 dalam satu hari.

Rumah sakit yang telah ditutup kemudian akan dikembalikan ke fungsi awal bangunan tersebut, seperti gimnasium dan pusat pameran.

Ke-16 rumah sakit sementara tersebut juga telah mengerahakan lebih dari 8.000 pekerja medis dan 94 tim medis dari seluruh China.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Jumlah Pasien Terus Menurun, Wuhan Tutup 16 Rumah Sakit"

Viral Video Perawat Rayakan Penutupan RS Terakhir di Wuhan

Video para pekerja medis di Wuhan, Cina, saat melepas masker menjadi viral.

Rupanya mereka merayakan penutupan rumah sakit sementara terakhir, yang dibangun secara mendadak untuk menampung pasien-pasien luapan dari wabah coronavirus.

Video tersebut telah dilihat lebih dari tujuh juta kali.

Bahkan telah di retweet sebanyak 53.000 ribu dan disukai 220.400 ribu kali oleh warganet di Twitter.

Dalam video tersebut tampak sejumlah pekerja medis menunjukkan senyum di wajah mereka.

Dikutip dari businessinsider, jumlah kasus baru telah menurun di kota Wuhan, yang menjadi pusat terjadinya wabah.

Kota Wuhan sendiri membangun dua rumah sakit pada awal Februari, yang keduanya dilakukan dalam beberapa minggu.

Hal tersebut dilakukan untuk memberikan lebih dari 2.000 tempat tidur tambahan saat penyakit Covid-19 mulai menyebar di kota.

Pada hari Jumat (13/3/2020), ada hampir 81.000 kasus di Cina, dan jumlah korban jiwa melampaui 3.000 di negara itu.

Baca: Siswa Belajar di Rumah akibat Karantina Corona, Aplikasi Ruangguru Beri Akses Sekolah Online Gratis

Baca: Presiden AS Donald Trump Dinyatakan Negatif Corona

Para ahli meyakini wabah coronavirus kemungkinan dimulai di Wuhan Desember lalu.

China telah berjuang paling lama dengan penyakit Covid-19 dan memberlakukan karantina yang belum pernah terjadi sebelumnya pada puluhan juta orang yang tinggal di negaranya untuk menahan penyebaran penyakit.

Para profesional kesehatan bekerja tanpa lelah untuk melawan penyakit di garis depan.

Mereka pun mengambil langkah-langkah drastis untuk membantu ribuan pasien.

Termasuk mencukur kepala mereka dan mengenakan popok untuk mengurangi waktu yang mereka perlukan untuk mengurus masalah pribadi.

Ribuan dokter bahkan terinfeksi oleh penyakit Covid-19 itu sendiri.

Provinsi Hubei, yang menjadi pusat episentrum wabah, hanya baru - baru ini mengalami beberapa hari pertama tanpa ada kasus tambahan karena negara mulai pulih dari dampak coronavirus.

Dalam skala global, penyakit Covid-19 telah menginfeksi lebih dari 145.000 orang dan membunuh lebih dari 5.400.

Negara-negara mulai memberlakukan langkah-langkah ketat untuk mencegah penyebaran penyakit di tanah mereka, termasuk terjadi di bawah penguncian nasional.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "VIRAL Video Perawat Wuhan Lepas Masker, Ternyata Rayakan Penutupan Rumah Sakit Terakhir untuk Corona"

Sumber: Tribun Palu
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan