Virus Corona
Untuk Pertama Kalinya, Tidak Ada Kasus Virus Corona Baru yang Dilaporkan di Wuhan
Untuk Pertama Kalinya, Tidak Ada Kasus Virus Corona Baru yang Dilaporkan di Wuhan
Penulis:
Tiara Shelavie
Editor:
bunga pradipta p
TRIBUNNEWS.COM - Untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua bulan terakhir, Wuhan mencatat tidak adanya kasus virus corona baru yang dilaporkan di wilayah tersebut.
Dilansir The Star, Wuhan berharap Covid-19 akan mereda pada akhir Maret 2020.
Jika kasus virus corona mereda, maka lockdown mungkin akan segera berakhir.
China Daily menyebut Wuhan tak akan lagi di-lockdown jika tidak ada kasus baru lagi selama 14 hari berturut-turut.
Baca: Peningkatan Positif Corona di DKI Jakarta Mencapai 52 Orang, Banten 10 Orang
Namun, pengendalian penyakit yang ketat dan langkah-langkah pencegahan masih diperlukan untuk mencegah kemungkinan yang tidak diinginkan, China Daily melaporkan pada Kamis (19/3/2020), mengutip ahli epidemiologi Li Lanjuan.

"Jika tidak ada kasus baru selama 14 hari berturut-turut di Wuhan setelah kasus terakhir yang dilaporkan, kami percaya itulah waktunya membuka lockdown secara bertahap," kata Li kepada China Daily.
"Kami berharap kasus baru akan berhenti muncul pada pertengahan atau akhir Maret."
"Setelah penguncian dilonggarkan, kita masih perlu melakukan langkah-langkah rutin untuk mencegah dan mengendalikan virus untuk mencegah kemungkinan virus datang lagi."
Baca: Cegah Penularan Virus Corona, Konsumsi 5 Jus Buah Ini, Baik untuk Tingkatkan Daya Tahan Tubuh
Wuhan, kota berpenduduk 11 juta orang dan merupakan ibukota provinsi Hubei tengah, telah dikunci sejak perayaan Tahun Baru Imlek pada pertengahan Januari lalu.
Wuhan juga tetap menjadi satu-satunya kota yang masih dinyatakan "berisiko tinggi" di provinsi Hubei.
Larangan perjalanan yang ketat juga masih diterapkan.
Jumlah pasien meninggal dunia akibat virus corona di Hubei mencapai 3.130 per tanggal 18 Maret 2020, sedangkan kasus kematian secara global berjumlah lebih dari 8.000 orang.
Update Virus Corona di Belahan Dunia Lain

Dilansir marketwatch.com, hampir di seluruh dunia, negara-negara menutup perbatasan mereka.
Pasifik, Australia dan Selandia Baru menutup wisatawan, sehingga hanya warga negara dan penduduk saja yang bisa kembali.