Jumat, 22 Agustus 2025

Virus Corona

Kekurangan APD saat Tangani Pasien Virus Corona, Paramedis Filipina Terpaksa Gunakan Kantong Sampah

Lebih dari 670 pekerja kesehatan Filipina telah dikarantina karena khawatir dengan semakin merebaknya Covid-19 di Asia Tenggara.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Tiara Shelavie
Guardian via Maria Theresa Depano
Covid-19 Merebak di Asia Tenggara, Filipina Isolasi 670 Pekerja Medis 

TRIBUNNEWS.COM - Lebih dari 670 pekerja kesehatan Filipina telah dikarantina karena khawatir dengan semakin merebaknya Covid-19 di Asia Tenggara.

Sementara yang tengah bertugas lainnya, menggunakan segala upaya seperti kantong sampah untuk perlindungan diri saat tangani pasien.

Lebih dari 50 juta orang di Manila masih melalui masa-masa lockdown.

Sementara itu, para staf medis berjuang ditengah kekurangan perlengkapan alat tes Covid-19 dan Alat Perlindungan Diri (APD).

Dua rumah sakit besar di ibu kota yakni Medical City dan Rumah Sakit Universitas Santo Tomas, telah mengkarantina 674 paramedis karena khawatir mereka telah terpapar virus corona.

Kondisi ini tentu menambah kepanikan di bangsal-bangsal perawatan.

Melansir Guardian, sampai saat ini sudah ada dua dokter yang meninggal akibat Covid-19 di Filipina.

Baca: Virus Corona Merebak di Filipina, Manny Pacquiao Merasa Bertanggung Jawab Bantu Negaranya

Baca: Cerita 2 WNI Saat Malaysia dan Filipina Lockdown: Polisi Rutin Patroli

“Sangat menyakitkan bagi kita untuk mendengar tentang kematian mereka."

"Inilah kenyataan yang kita hadapi. Kami mempertaruhkan hidup saat kami bertugas," jelas staf kesehatan di sebuah rumah sakit di luar Metro Manila, Maria Theresa Depano.

Sejumlah negara Asia Tenggara telah mengumumkan lonjakan kasus baru-baru ini, termasuk di Indonesia.

Selain itu juga terkait problem kesehatan yang mengikuti masifnya krisis wabah corona ini.

Presiden Joko Widodo mengaku bahwa ada sejumah kebutuhan untuk meningkatkan pengujian, pada pekan lalu.

Khawatir bertambahnya pasien, Indonesia mengubah wisma atlet khusus Asian Games 2018 menjadi rumah sakit darurat.

Tempat ini disinyalir bisa menampung lebih dari 4.000 orang.

Melansir Guardian, Indonesia yang menuai kritik karena lambat menanggapi wabah ini, sejauh ini telah mencatat 49 kematian dan 579 infeksi.

Presiden Joko Widodo merapihkan masker yang digunakannya saat meninjau Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (23/3/2020). Dalam kunjungannya Presiden Joko Widodo memastikan Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran siap digunakan untuk menangani 3.000 pasien. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/Pool
Presiden Joko Widodo merapihkan masker yang digunakannya saat meninjau Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (23/3/2020). Dalam kunjungannya Presiden Joko Widodo memastikan Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran siap digunakan untuk menangani 3.000 pasien. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/Pool (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/Pool)
Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan