Senin, 13 Oktober 2025

Virus Corona

Krisis Pengungsi di Eropa Berpotensi Jadi Sarang Covid-19, Sudah Ada Dua Warga Yunani Terjangkit

Uni Eropa (UE) didesak untuk mengevakuasi para pencari suaka atau pengungsi Suriah yang berada di Yunani.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Tiara Shelavie
Rami al SAYED / AFP
Foto ini diambil pada 24 Maret 2020, memperlihatkan pemandangan sebuah kamp untuk warga Suriah yang kehilangan tempat tinggal di dekat kota Deir al-Ballut di sepanjang perbatasan Turki di wilayah Afrin di barat laut provinsi Aleppo di Suriah. 

TRIBUNNEWS.COM - Uni Eropa (UE) didesak untuk mengevakuasi para pencari suaka atau pengungsi Suriah yang berada di Yunani.

Para pengungsi ini hidup berkelompok dan mendirikan kamp-kamp yang penuh sesak di perbatasan.

Sejumlah otoritas Uni Eropa menyerukan agar para negara terkait mengamankan 42.000 orang di sejumlah perbatasan Yunani itu.

Otoritas mengklaim hal ini sebagai langkah pencegahan penyebaran Covid-19 lebih besar lagi di Eropa.

Dilansir Guardian, saat ini semua perbatasan Yunani di Pulau Aegean sudah kelebihan kapasitas.

kamp untuk warga Suriah di sepanjang perbatasan Turki
Foto ini diambil pada 24 Maret 2020, memperlihatkan pemandangan sebuah kamp untuk warga Suriah yang kehilangan tempat tinggal di dekat kota Deir al-Ballut di sepanjang perbatasan Turki di wilayah Afrin di barat laut provinsi Aleppo di Suriah. (Rami al SAYED / AFP)

Baca: Merasakan Gejala Covid-19 Setelah Baca Berita Virus Corona? Kemungkinan Psikosomatis, Jangan Panik!

Baca: Detik-detik Obor Olimpiade Tokyo 2020 Mendarat di Jepang dari Yunani, Gunakan Pesawat Khusus

Awal Maret ini, kasus pertama Covid-19 dikonfirmasi di Lesbos, Yunani.

Wanita yang terjangkit virus ini tinggal di pulau perbatasan terluar dekat dengan para pengungsi Suriah.

Beberapa waktu kemudian, ada seorang pria Yunani yang terjangkit virus sepulang dari Thailand.

Fakta-fakta inilah yang memperbesar kekhawatiran adanya penyebaran Covid-19 di kamp pengungsian.

Apalagi lingkungan padat dan seadanya itu berpotensi tinggi menjadi lokasi subur untuk virus.

Ini juga diamini pihak parlemen Uni Eropa, yang mereka takutkan adalah ribuan pengungsi ini hidup serba kekurangan.

Dimana kadang air bersih, listrik dan air mengalir tidak selalu tersedia.

Belum lagi bila beberapa diantara para pengungsi dalam keadaan kurang sehat.

”Banyak dari mereka yang ada di kamp sudah dalam situasi kesehatan yang buruk karena lingkungan yang lama mereka tinggali,” bunyi surat sosialis Spanyol MEP, Juan Fernando López Aguilar.

"Tidak ada kemungkinan isolasi atau jarak sosial."

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved