Virus Corona
Krisis Pengungsi di Eropa Berpotensi Jadi Sarang Covid-19, Sudah Ada Dua Warga Yunani Terjangkit
Uni Eropa (UE) didesak untuk mengevakuasi para pencari suaka atau pengungsi Suriah yang berada di Yunani.
TRIBUNNEWS.COM - Uni Eropa (UE) didesak untuk mengevakuasi para pencari suaka atau pengungsi Suriah yang berada di Yunani.
Para pengungsi ini hidup berkelompok dan mendirikan kamp-kamp yang penuh sesak di perbatasan.
Sejumlah otoritas Uni Eropa menyerukan agar para negara terkait mengamankan 42.000 orang di sejumlah perbatasan Yunani itu.
Otoritas mengklaim hal ini sebagai langkah pencegahan penyebaran Covid-19 lebih besar lagi di Eropa.
Dilansir Guardian, saat ini semua perbatasan Yunani di Pulau Aegean sudah kelebihan kapasitas.

Baca: Merasakan Gejala Covid-19 Setelah Baca Berita Virus Corona? Kemungkinan Psikosomatis, Jangan Panik!
Baca: Detik-detik Obor Olimpiade Tokyo 2020 Mendarat di Jepang dari Yunani, Gunakan Pesawat Khusus
Awal Maret ini, kasus pertama Covid-19 dikonfirmasi di Lesbos, Yunani.
Wanita yang terjangkit virus ini tinggal di pulau perbatasan terluar dekat dengan para pengungsi Suriah.
Beberapa waktu kemudian, ada seorang pria Yunani yang terjangkit virus sepulang dari Thailand.
Fakta-fakta inilah yang memperbesar kekhawatiran adanya penyebaran Covid-19 di kamp pengungsian.
Apalagi lingkungan padat dan seadanya itu berpotensi tinggi menjadi lokasi subur untuk virus.
Ini juga diamini pihak parlemen Uni Eropa, yang mereka takutkan adalah ribuan pengungsi ini hidup serba kekurangan.
Dimana kadang air bersih, listrik dan air mengalir tidak selalu tersedia.
Belum lagi bila beberapa diantara para pengungsi dalam keadaan kurang sehat.
”Banyak dari mereka yang ada di kamp sudah dalam situasi kesehatan yang buruk karena lingkungan yang lama mereka tinggali,” bunyi surat sosialis Spanyol MEP, Juan Fernando López Aguilar.
"Tidak ada kemungkinan isolasi atau jarak sosial."