Virus Corona
Curhat Sejumlah Ibu Hamil di Eropa: Antara Sikap Optimistis dan Dirundung Kecemasan
Pengacara asal Ceko ini memutuskan kontak dengan keluarga dan teman-temannya, untuk menghindari tertular Covid-19 atau sekadar flu ringan
Editor:
Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM - Sebagian besar negara-negara di Dunia kini tengah menghadapi persoalan yang sama, yakni pandemi virus corona.
Virus yang dinamakan Covid-19 ini telah menginfeksi sebanyak 615.519 orang di Dunia.
Baca: Kucing Peliharaan di Belgia Positif Virus Corona, Diduga Tertular dari Pemiliknya
Jumlah pasien yang meninggal akibat Covid-19 sebanyak 28.717 jiwa.
Meski demikian, pasien yang sembuh lebih banyak dari angka kematian, yakni 135.725 orang.
Di tengah kabar wabah ini, beberapa ibu hamil menempuh langkah antisipasi, agar dapat melahirkan bayi yang sehat.
Melansir Kompas.com, Veronika Legat (35) contohnya.
Pengacara asal Ceko ini memutuskan kontak dengan keluarga dan teman-temannya, untuk menghindari tertular Covid-19 atau sekadar flu ringan.
Pihak rumah sakit juga memberi tahu jika Legat memiliki gejala pilek atau demam, bayinya yang lahir pada April mungkin akan diisolasi selama 2 minggu.
Ini dilakukan sebagai tindakan pencegahan terhadap penyakit dari virus SARS-Cov-2 tersebut.
Legat juga mungkin tidak diizinkan untuk menyusuinya.
"Saya tidak takut dengan virus, tapi saya kesal," kata Legat dari rumahnya di Praha, dikutip dari Reuters.
"Sampai (waktu) kelahiran kami tinggal di rumah, dan tidak akan bertemu siapa pun," lanjutnya.
Ketika pandemi virus corona menyebar ke seluruh Eropa, ibu hamil seperti Legat diliputi campuran rasa kecemasan, kekesalan, dan harapan.
Beberapa khawatir dipisahkan dari bayinya, yang lain kecewa tidak bisa ditemani pasangan saat melahirkan.