Rabu, 10 September 2025

Virus Corona

Kisah Nenek Tertua Pasien Positif Corona di Inggris yang Berhasil Sembuh, Kini Dijuluki 'Supergran'

Nenek itu bernama Joy (94), ia menjadi pasien virus corona tertua di Inggris yang berhasil sembuh.

Penulis: Bunga Pradipta Pertiwi
Editor: Miftah
Kolase Tribunnews.com/ Metro.co.uk
Setelah sembilan hari mengkarantina diri di Rumah Sakit James Paget, Gorleston, Norfolk, Joy akhirnya diizinkan untuk pulang. 

TRIBUNNEWS.COM - Banyak kisah unik dan inspiratif yang terjadi selama pandemi virus corona terjadi.

Hingga kini virus yang bermula dari Wuhan, China itu telah menginfeksi 203 negara.

Secara global, virus corona telah menewaskan 42.345 jiwa dari 860.184 kasus, Rabu (1/4/2020) sore.

Meski begitu, harapan untuk sembuh jauh lebih besar.

Menurut data dari worldmeter.info, jumlah pasien sembuh saat ini terus bertambah hingga mencapai 178.461 kasus.

Virus Corona
Virus Corona (Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S)

Baca: Kisah Pembubaran Resepsi Pernikahan di Jember, Tenda Dibongkar, Makanan Dibagikan ke Warga

Baca: 10 Agenda Kerajaan Inggris Dibatalkan karena Wabah Virus Corona

Salah satu kisah inspiratif perjuangan melawan corona dialami oleh seorang nenek asal Inggris.

Nenek itu bernama Joy (94), ia menjadi pasien virus corona tertua di Inggris yang berhasil sembuh.

Setelah sembilan hari mengkarantina diri di Rumah Sakit James Paget, Gorleston, Norfolk, Joy akhirnya diizinkan untuk pulang.

Joy bersyukur Nastioanl Health Service (NHS) menangani kasusnya dengan tepat.

Dilansir Metro, Joy tak lupa mengucapkan rasa syukur dan terima kasihnya pada pihak-pihak yang menanganinya.

"Terima kasih atas perhatiannya," ungkap Joy.

Setelah berhasil sembuh dari virus mematikan itu, keluarga Joy sepakat menjulukinya dengan 'Supergran' sekaligus 'Miracle Lady'.

Ibu dari tiga anak itu pertama kali sakit pada 20 maret 2020.

joy sembuh
Joy 94 tahun ( Metro.co.uk)

Baca: Lockdown Corona di China, Kasus Perceraian dan Kekerasan Meningkat, Mengapa?

Baca: Cerita Dokter di Wuhan Saat Melawan Pandemi Global Covid-19, Kerap Menangis karena Menolak Pasien

Ketika mengalami sesak napas yang parah, Joy langsung menghubungi 111.

Kondisinya semakin buruk karena Joy juga mengalami demam tinggi.

Tak lama kemudian ambulans datang.

Joy dilarikan ke rumah sakit, di sana ia langsung menjalani tes.

Hasil tes menunjukkan Joy menderita pneumonia dan positif corona.

Salah satu cucu Joy, Toby Basil mengatakan awalnya mereka mengira ada infeksi dada atau radang paru-paru.

Hasil rontgen memperlihatkan paru-paru pasien bersih setelah sel-sel imun berperang melawan virus corona. Foto kiri pada hari kelima perawatan, foto kanan pada hari ke-10
ILUSTRASI - Hasil rontgen memperlihatkan paru-paru pasien bersih setelah sel-sel imun berperang melawan virus corona. Foto kiri pada hari kelima perawatan, foto kanan pada hari ke-10 (Istimewa/Kompas.com)

"Awalnya, itu diduga infeksi dada atau radang paru-paru karena cara gejala muncul dengan sendirinya."

"Ketika kami mengetahui bahwa dia telah dites positif untuk corona dan pneumonia, ibu saya mengira itu saja," papar Basil.

Meski awalnya merasa tidak masalah, Joy sempat merasa khawatir.

Pihak rumah sakit mengambil langkah tegas dengan mengisolasinya.

Setiap hari suhu tubuh Joy dimonitor, keluarga sama sekali tak bisa melihatnya.

“Mereka menahannya selama sembilan sampai sepuluh hari, memonitor suhunya dan merawatnya. Kami tidak dapat melihatnya."

"Setelah sembilan hari, dia tidak menjadi lebih buruk dan dia sangat riang gembira dan penuh energi."

"Mulai dari situ mereka (para medis) memutuskan lebih baik baginya untuk keluar dari lingkungan dari rumah sakit," lanjut Basil.

“Semua berkat dirinya sendiri. Dia melakukannya dengan sangat baik."

"Joy mengatakan setiap anggota staf brilian. Dia sama sekali tak menyalahkan perawatan," papar Basil.

Meski telah dinyatakan sembuh Joy sekarang masih menjalani karantina di rumah tinggalnya selama 14 hari.

Ia membutukan hal itu untuk memastikan dirinya tidak menularkan virus kepada orang lain.

Basil mengatakan betapa bahayanya virus corona.

Untuk itu tiap orang harus mentaati peraturan  social distancing atau jarak sosial.

Basil mengaku cukup terkejut saat mengetahui neneknya terpapar corona.

Apalagi di lingkungan tempat tinggal Joy hanya ada sekitar 20 orang penduduk.

“Itu menempatkan dalam perspektif bagaimana virus ini menyebar."

"Saya tidak berpikir orang bisa dengan mudahnya terinfeksi," pungkas Basil.

Baca: Baru Sadar Risiko Covid-19, Donald Trump Sebut Salah Besar Bandingkan Virus Corona dengan Flu Biasa

Baca: Ciri-ciri Corona Tanpa Gejala Umum: Kehilangan Indra Perasa dan Alami Masalah Pencernaan

(Tribunnews.com/Bunga)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan