Senin, 24 November 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Trump Marahi Ukraina, Sebut Zelensky Tak Tahu Diri karena Enggan Setujui Proposal Perdamaian

Trump menuding Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy tidak tahu diri karena tak kunjung menyetujui proposal perdamaian 28 poin untuk mengakhiri perang

Tangkapan layar YouTube CNN-News18
ZELENSKY BERTEMU TRUMP - Tangkapan layar YouTube CNN-News18 pada Selasa (19/8/2025 menampilkan Trump Bertemu Zelensky di Gedung Putih pada Senin (18/8/2025). Trump menuding Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy tidak tahu diri karena tak kunjung menyetujui proposal perdamaian 28 poin untuk mengakhiri perang. 

Ringkasan Berita:
  • Donald Trump menuding Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy tidak tahu diri karena enggan menyetujui proposal perdamaian 28 poin.
  • Zelenskyy membantah tuduhan tersebut dan menegaskan Ukraina sangat berterima kasih kepada AS, namun menolak kesepakatan yang dianggap mengancam kedaulatan negaranya atau menguntungkan Rusia.
  • Penolakan Ukraina terhadap syarat seperti penyerahan wilayah timur, pembatasan militer, dan larangan bergabung NATO menjadi alasan utama belum disetujuinya proposal,

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump melontarkan kritik tajam yang ditujukan kepada pemimpin Ukraina.

Dalam pernyataannya, Trump menyindir kepemimpinan Ukraina yang dinilainya gagal menunjukkan apresiasi terhadap dukungan militer dan finansial besar dari AS.

Ia juga menegaskan bahwa Ukraina dianggap tidak bersyukur dengan segala bantuan senjata dan kemanusiaan skala besar yang diberikan Washington sejak awal perang.

Pernyataan itu disampaikan Trump melalui akun resmi Truth Social pada Minggu (23/11/2025), bertepatan dengan berlangsungnya pertemuan pejabat tinggi AS dan Ukraina di Jenewa, Swiss.

“Pemimpinan Ukraina tidak mengucapkan rasa terima kasih atas upaya kami, dan Eropa terus membeli minyak dari Rusia,” tulis Trump.

Mengutip dari laporan The New York Times, pernyataan keras Trump muncul setelah Presiden Volodymyr Zelenskyy tak kunjung menyetujui proposal perdamaian 28 poin yang diusulkan Washington.

Proposal itu digagas untuk mengakhiri perang Rusia–Ukraina, yang telah berlangsung hampir empat tahun.

Untuk mempercepat proses perdamaian, Presiden Trump menetapkan batas waktu hingga 27 November 2025 bagi Ukraina untuk menekan proposal perdamaian 28 poin

Namun, pemerintah Ukraina belum memberikan jawaban apa pun, Trump menilai sikap itu sebagai bentuk penolakan.

Trump menyebutnya sebagai bentuk ketidakbersyukuran karena Amerika telah mengorbankan banyak sumber daya, akan tetapi Ukraina tidak menunjukan sikap lebih kooperatif.

Alasan itu yang membuat Trump murka hingga melontarkan kritik pedas kepada Zelenskyy.

Baca juga: AS Yakin Perdamaian Ukraina Makin Dekat, Zelensky Bersiap Terbang ke Washington Temui Trump

Bahkan, pemimpin AS itu tak segan untuk mengurangi dukungan militer dan diplomatik bagi Ukraina jika Kyiv tetap menolak menyetujui proposal perdamaian 28 poin.

Zelenskyy Buka Suara

Untuk merespons tuduhan itu, Zelensky melalui unggahan resmi di Telegram, Zelenskyy menegaskan bahwa Ukraina sangat berterima kasih kepada Amerika Serikat dan secara khusus kepada Trump

Ia menyebut bantuan militer dan kemanusiaan yang telah diberikan AS sejak awal invasi Rusia sangat bermakna bagi Ukraina.

"Ukraina berterima kasih kepada Amerika Serikat, kepada setiap hati warga Amerika, dan khususnya kepada Presiden Trump atas bantuan, yang dimulai dengan (rudal) Javelin, yang telah menyelamatkan nyawa warga Ukraina," ucap Zelensky dalam unggahannya, Minggu malam.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved