Senin, 29 September 2025

Virus Corona

Lahir saat Lockdown, Bayi Kembar di India Dinamai 'Corona' dan 'Covid'

Bayi Kembar di India Lahir di Tengah Lockdown akibat Pandemi Virus Corona, Dinamai 'Corona' dan 'Covid'

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Daryono
Kolase Tribunnews: Freepik/Pexels
Bayi Kembar di India Lahir di Tengah Lockdown akibat Pandemi Virus Corona, Dinamai 'Corona' dan 'Covid' 

Karena itu dia meminta perlu peningkatan kualitas pengujian COVID-19 agar mengetahui persis penyebarannya di India.

"Kita harus menguji siapa pun yang menunjukkan gejala apa pun. Kita tidak dapat membatasi pada kasus rawat inap atau mereka yang memiliki riwayat perjalanan," kata Dr T Sundaraman, penyelenggara nasional Gerakan Kesehatan Rakyat.

"Kami tidak tahu banyak karena tingkat pengujian masih sederhana dan sangat terbatas. Jika pengujian ini diperluas, kita akan menemukan angka nyata yang tidak kami miliki," katanya kepada Al Jazeera.

Menghadapi keadaan darurat kesehatan terbesar sejak negara itu memperoleh kemerdekaan dari Inggris pada tahun 1947 lalu, pemerintah India mengumumkan serangkaian langkah yang dimulai dengan jam malam pada Minggu (29/3/2020).

Pemerintah juga telah meningkatkan fasilitas pengujian dan melibatkan kontraktor swasta untuk membantunya melakukan pengujian.

Dari 72 pusat pengujian pada awalnya, India sekarang memiliki 104, dengan kapasitas untuk menguji 8.000 sampel setiap hari.

Dua laboratorium pengujian cepat lainnya yang dapat melakukan lebih dari 1.400 tes per hari juga diharapkan akan segera beroperasi.

Kekurangan APD dan ventilator

Tidak hanya kemampuan pengujian India yang rendah, di tengah terus meningkatnya kasus COVID-19, negara ini juga menghadapi kekurangan peralatan yang dibutuhkan untuk mendukung tenaga medis.

Diantaranya kekurangan masker N-95 dan alat pelindung diri (APD) lainnya yang digunakan oleh petugas kesehatan.

Jumlah tempat tidur RS juga masih jauh lebih sedikit daripada negara-negara seperti Korea Selatan--negara yang telah berhasil menekan penyebaran virus.

Ventilator juga terbatas. India memiliki hampir 100.000 ventilator, sebagian besar dimiliki oleh rumah sakit swasta dan sudah digunakan pasien yang punya penyakit kritis. (Al Jazeera/BBC/Reuters/AFP/AP)

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie/Srihandriatmo Malau)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan