Virus Corona
Dulu Ditolak Penerbit karena Disebut Tak Masuk Akal, Novel tentang Pandemi Global Ini Akhirnya Rilis
Dulu ditolak penerbit karena disebut tak masuk akal, novel tentang pandemi global ini akhirnya rilis.
Penulis:
Citra Agusta Putri Anastasia
Editor:
Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - 15 tahun lalu, penulis Skotlandia, Peter May (68), menulis sebuah buku berjudul "Lockdown".
Novel yang dirilis pada 2005 itu bercerita tentang pandemi global.
Kala itu, novel tersebut pernah ditolak oleh penerbit karena dianggap terlalu tidak masuk akal.
Kini, "Lockdown" tampak begitu relevan.
Nyatanya, virus Corona telah menjadi pandemi global.
Baca: Harimau di New York Positif Virus Corona, Bisakah Tularkan ke Manusia? Berikut Penjelasan Ahli
Baca: Kabar Baik Dunia, Italia Catat Kematian Harian Akibat Corona Terendah dalam Dua Minggu Terakhir
Karya May akhirnya dirilis pada Kamis (2/4/2020) lalu.
Novel thriller itu mengambil latar di London.
Diceritakan, London menjadi pusat pandemi global yang memaksa pemerintah untuk menerapkan lockdown.
Kisah ini tidak sepenuhnya berdasarkan pada imajinasi May.
Sang penulis menggunakan dokumen-dokumen kesiapan Inggris dan Amerika Serikat terhadap pandemi dari tahun 2002.

Riset dilakukan untuk membuat karyanya serealistis mungkin.
"Pada saat saya menulis buku itu, para ilmuwan memperkirakan bahwa flu burung akan menjadi pandemi utama dunia berikutnya," kata May, dilansir CNN.
Bagi May, kemungkinan itu sangat menakutkan dan dapat menjadi kenyataan.
"Jadi, saya melakukan banyak penelitian untuk itu, dan muncul ide. Bagaimana jika pandemi ini dimulai di London? Apa yang bisa terjadi jika kota benar-benar terkunci?" terangnya.
Meskipun flu burung dan virus Corona sangat berbeda, tetapi skenario mengenai lockdown relevan dengan realita jutaan orang yang mengisolasi diri untuk mencegah penyebaran virus.