Virus Corona
Masih Alami Gejala setelah 10 Hari Dinyatakan Positif Corona, PM Boris Johnson Dibawa ke Rumah Sakit
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson (55) dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan setelah berhari-hari mengalami gejala virus corona
Penulis:
Tiara Shelavie
Editor:
Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson (55) dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan setelah berhari-hari mengalami gejala virus corona, CNN International melaporkan.
"Atas saran dari dokternya, Perdana Menteri Boris Johnson kini dibawa ke rumah sakit untuk diperiksa," ujar kantor perdana menteri pada Minggu (5/4/2020) malam waktu setempat.
"Pemeriksaa itu adalah bagian dari 'langkah pencegahan' karena gejala yang dialami perdana menteri belum juga mereda."
Boris Johnson akan dirawat inap di rumah sakit semalaman, ujar sumber Downing Street kepada CNN.

Sebelumnya, Johnson mengumumkan lewat Twitter dirinya terpapar virus corona pada 27 Maret lalu.
Ia mengungkapkan mengalami batuk dan demam.
Kemudian pada Jumat (3/4/202) lalu, Johnson mengungkapkan ia masih mengalami demam.
Downing Street juga berkata perdana menteri terus mengalami gejala 10 hari setelah dinyatakan positif corona.
Meski dinyatakan positif corona, Johnson tetap bertugas menjalankan kepemerintahan selama masa isolasinya.
Analis medis CNN Dr. Kent Sepkowitz berkata kunjungan ke rumah sakit perlu dilakukan untuk memeriksa beberapa hal seperti CT scan dada atau pemeriksaan darah.
"Tes oksigen dalam darah di rumah sakit dapat menunjukkan beberapa variabel fungsi paru-paru dan mungkin menunjukkan apakah ia hanya kelelahan atau sebenarnya dalam beberapa bahaya," kata Sepkowitz.
Beberapa orang di sekitar Johnson juga telah dinyatakan positif atau setidaknya menunjukkan gejala infeksi Covid-19.
Sementara itu, tunangan Johnson yang kini tengah hamil, Carrie Symonds (32), juga mengalami gejala Covid-19.
Namun pada akhir pekan lalu dia berkata ia berangsur membaik.

Lewat Twitternya, Symonds memberi saran kepada wanita hamil lainnnya untuk mengikuti panduan kesehatan, meski ia sendiri belum dites.
"Saya menghabiskan seminggu terakhir di tempat tidur dengan gejala utama virus corona. Saya tidak perlu dites dan setelah tujuh hari istirahat, saya merasa lebih kuat dan saya dalam pemulihan," tulisnya.
Sekretaris kesehatan negara Johnson, Matt Hancock juga mengatakan pada 27 Maret bahwa ia terkena virus corona.
Sementara itu kepala petugas medis, Chris Whitty mengumumkan bahwa ia akan memulai isolasi diri setelah memperlihatkan gejala Covid-19.
Johnson termasuk orang yang "tertinggal" menerapkan langkah-langkah physical distancing ketat yang sekarang diberlakukan di Inggris.
Sebeb beberapa minggu yang lalu, Perdana Menteri "membanggakan diri" telah berjabat tangan dengan pasien virus corona di rumah sakit.
Pada saat itu, Inggris menghadapi kritik karena belum menerapkan pendekatan restriktif pencegahan virus corona yang sudah diadopsi oleh tetangga-tetangganya di Eropa.
Inggris kini berlomba untuk mengejar ketinggalan dalam hal pengujian dan physical distancing.
UPDATE Corona Global Senin, 6 April Pagi: 262.486 Orang Sembuh, Kematian di Spanyol Capai 38.080
Berikut ini update jumlah pasien virus corona secara global per Senin, 6 April 2020.
Hingga Senin pagi pukul 09.30 WIB, dilaporkan 1.273.709 orang di seluruh dunia terinfeksi dan 262.484 orang sembuh.
Kematian di Spanyol tertinggi, capai 38.080.
Data tersebut diperoleh dari perhitungan real time di situs worldometers.info.
Sejak muncul pada Desember 2019, wabah virus corona dilaporkan terus mengalami peningkatan di berbagai belahan dunia.
World Health Organization (WHO) beberapa waktu lalu bahkan menetapkan wabah virus corona sebagai pandemi global.
Baca: Ganjar Sebut Masalah di Hulu Sebabkan Warga Nekat Mudik saat Wabah Corona: Tamu yang Terpaksa Pulang
Baca: Peneliti Hong Kong Ungkap Ketahanan Virus Corona, Mampu Hidup 7 Hari di Masker
Baca: Cegah Corona, Dubai Berlakukan Karantina Wilayah Selama Dua Pekan
Virus corona dilaporkan telah menginfeksi 208 negara di seluruh dunia dan dua kapal internasional Diamond Princess dan MS Zaandam.
Virus yang pertama kali muncul di Wuhan, China tersebut kini telah menginfeksi 1.273.709 orang di seluruh dunia.
Pandemi virus corona dilaporkan telah menyebabkan 69.456 orang meninggal dunia.
Sementara itu, 262.486 orang berhasil sembuh.
Meski muncul pertama kali di China, kini kasus terbesar dilaporkan terjadi di Amerika Serikat.
Kini Amerika Serikat menempati posisi pertama dengan kasus Covid-19 paling banyak.
Sebanyak 336.830 orang terinfeksi dengan angka kematian mencapai 9.618.
Sementara itu, 17.977 orang berhasil sembuh.
Berikut ini update pasien kasus virus corona dikutip Tribunnews dari worldometers.info pukul 09.30 WIB:
1. Amerika Serikat
Total kasus: 336.830
Kematian: 9.618
Sembuh: 17.977
2. Spanyol
Total kasus: 131.646
Kematian: 12.641
Sembuh: 38.080
3. Italia
Total kasus: 128.948
Kematian: 15.887
Sembuh: 21.815
4. Jerman
Total kasus: 100.123
Kematian: 1.584
Sembuh: 28.700
5. Prancis
Total kasus: 92.839
Kematian:8.078
Sembuh: 16.183
6. China
Total kasus: 81.708
Kematian: 3.331
Sembuh: 77.078
7. Iran
Total kasus: 58.226
Kematian: 3.603
Sembuh: 19.736
8. Inggris
Total kasus: 47.806
Kematian : 4.934
Sembuh: 135
9. Turki
Total kasus: 27.069
Kematian: 574
Sembuh: 1.042
10. Swiss
Total kasus: 21.100
Kematian: 715
Sembuh: 6.415
11. Belgia
Total kasus: 19.691
Kematian: 1.283
Sembuh: 3.751
12. Belanda
Total kasus: 17.851
Kematian: 1.766
Sembuh: 250
Total kasus: 15.512
Kematian: 280
Sembuh: 2.942
14. Austria
Total kasus: 12.051
Kematian: 204
Sembuh: 2.998
15. Brazil
Total kasus: 11.281
Kematian: 487
Sembuh: 127
16. Portugal
Total kasus: 11.278
Kematian: 295
Sembuh: 75
Total kasus: 10.284
Kematian: 186
Sembuh: 6.598
18. Israel
Total kasus: 8.430
Kematian: 49
Sembuh: 477
19. Swedia
Total kasus: 6.830
Kematian: 401
Sembuh: 205
Total kasus: 5.750
Kematian: 37
Sembuh: 2.315
21. Norwegia
Total kasus: 5.687
Kematian: 71
Sembuh: 32
Total kasus: 5.389
Kematian: 45
Sembuh: 355
23. Irlandia
Total kasus: 4.994
Kematian: 158
Sembuh: 25
24. Ceko
Total kasus: 4.587
Kematian: 67
Sembuh: 96
25. Chili
Total kasus : 4.471
Kematian: 34
Sembuh: 618
26. Denmark
Total kasus: 4.369
Kematian: 179
Sembuh: 1.327
27. India
Total kasus: 4.288
Kematian: 117
Sembuh: 328
28. Polandia
Total kasus: 4.102
Kematian: 94
Sembuh: 134
29. Rumania
Total kasus: 3.864
Kematian: 151
Sembuh: 374
30. Malaysia
Total kasus: 3.662
Kematian:61
Sembuh: 1.005
31. Jepang
Total kasus: 3.654
Kematian: 85
Sembuh: 575
32. Ekuador
Total kasus: 3.646
Kematian: 180
Sembuh: 100
Baca: Corona, AAJI Minta Anggotanya Pasarkan Produk Tanpa Perlu Tatap Muka
Baca: Isi Waktu Stay at Home karena Corona, 5 Artis Halu Bercinta dengan Aktor Ganteng Korea, Ciuman Hot
Baca: Bahas Corona, Ganjar Pranowo Ibaratkan Anjuran Mudik Layaknya Ibadah Puasa: Polisi Puasa Itu Tak Ada
33. Filipina
Total kasus: 3.246
Kematian: 152
Sembuh: 64
34. Pakistan
Total kasus: 3.157
Kematian: 47
Sembuh: 211
35. Luksemburg
Total kasus: 2.804
Kematian: 36
Sembuh: 500
36. Saudi Arabia
Total kasus: 2.402
Kematian: 34
Sembuh: 488
37. Peru
Total kasus: 2.281
Kematian: 83
Sembuh: 989
38. Indonesia
Total kasus: 2.273
Kematian: 198
Sembuh: 164
Data selengkapnya bisa Anda akses di sini: update kasus Covid-19 secara global
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie/Miftah)