Virus Corona
Kejahatan Dunia Maya di India Meningkat Drastis di Tengah Pandemi Covid-19
Di tengah lockdown untuk cegah Covid-19, India mengalami peningkatan kasus kejahatan dunia maya atau online.
CEO National Payments Corporation of India, Dilip Asbe, telah mengambil sikap terkait penipuan besar-besaran ini.
"Kami sudah menutup semua akses dengan mutasi dan kombinasi dari PM CARES Fund yang tidak sah."
"Kami mewaspadai dan memastikan itu diverifikasi," kata Asbe.
Selain itu, polisi juga mendaftarkan kasus penawaran palsu oleh perusahaan telekomunikasi Reliance Industries ( RELI.NS ) Jio dan layanan streaming Netflix Inc.
Oknum penipu ini memanfaatkan kondisi lockdown selama 21 hari untuk membagikan tawaran diskon kanal hiburan ini.
Sementara itu, pihak Netflix dan Jio enggan berkomentar terkait kasus yang mencatut nama mereka itu.

Menanggapi fakta ini, CERT-In, tim yang menangani cybercrime dan ReBIT, cabang teknologi dari Bank India, mengeluarkan peringatan ancaman penipuan online.
Mereka meminta lembaga keuangan agar mewaspadai kondisi ini.
"The U.S. Secret Service juga telah memperingatkan negara-negara bahwa selama masa ketidakpastian dan peningkatan aktivitas online, para penjahat dunia maya aktif bekerja untuk mengeksploitasi Covid-19."
"Mereka menyerang dengan tujuan mengambil keuntungan dari situasi tersebut," kata Nitin Bhatnagar, pejabat senior di PCI Security Standards Council.
Baca: Mata Merah Pertanda Gejala Corona, Peneliti Amerika Sebut Bisa jadi Sumber Infeksi Covid-19
Baca: Ciri-ciri Corona Tanpa Gejala Umum: Kehilangan Indra Perasa dan Alami Masalah Pencernaan
Saat ini, Selasa (7/4/2020), India telah mengantongi kasus infeksi Covid-19 sebanyak 4.858.
Sementara itu ada 136 korban jiwa atas wabah mematikan asal China ini.
Namun kabar baiknya, banyak pasien yang pulih, yakni sebanyak 382.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)