Selasa, 30 September 2025

Virus Corona

Kejahatan Dunia Maya di India Meningkat Drastis di Tengah Pandemi Covid-19

Di tengah lockdown untuk cegah Covid-19, India mengalami peningkatan kasus kejahatan dunia maya atau online.

Penulis: Ika Nur Cahyani
CSO
Ilustrasi hacker - Di tengah lockdown untuk cegah Covid-19, India mengalami peningkatan kasus kejahatan dunia maya atau online. 

TRIBUNNEWS.COM - Di tengah lockdown, India mengalami peningkatan kasus kejahatan dunia maya atau online.

Bahkan satu diantara kasusnya adalah menjual patung legendaris di India.

Pada minggu ini, polisi India mengajukan kasus kepada seorang penipu online karena mencoba menjual patung Statue of Unity.

Dilansir Reuters, disinyalir patung terbesar di dunia itu dijual seharga USD 4 Miliar atau sekitar Rp 65 Triliun.

Baca: Rela Urungkan Naik Haji, Wanita Muslim India Ini Sumbangkan Uangnya untuk Bantuan Covid-19

Baca: Tak Dapatkan Miras karena Lockdown, 3 Pria India Meninggal setelah Minum Cat dan Pernis

Penipu itu mengklaim akan menyumbangkan hasil penjualan untuk membantu pemerintah India menangani pandemi Covid-19.

Statue of Unity adalah patung Sardar Vallabhbhai Patel, satu diantara bapak pendiri India.

Diketahui ketinggian patung ini setidaknya dua kali patung Liberty di New York, Amerika Serikat.

Polisi mengklaim penipuan ini merupakan kejahatan dunia maya yang paling berani.

Sebenarnya, kasus lewat dunia maya tidak sekali ini saja terjadi di India, bahkan polisi menilai jumlahnya meningkat seiring masuknya pandemi corona ke India.

Penipuan ini bermacam-macam, mulai dari isi ulang ponsel gratis hingga tawaran berlangganan Netflix gratis.

Pejabat kementerian federal mengklaim kejahatan dunia maya meningkat sebanyak 86 persen dalam empat minggu terakhir.

Polisi juga mengatakan, ada oknum penipu yang membuat versi palsu PM CARES Fund, penyalur dana dari warga negara untuk bantuan keadaan darurat.

PM CARES Fund dibentuk pada 28 Maret 2020 setelah pandemi Covid-19 merebak di India.

Versi palsu ini telah memangsa banyak warga India maupun warga non-India (NRI).

"Kami telah menerima lebih dari 8.300 pengaduan dari individu di seluruh India dan NRI yang telah menyumbangkan ribuan dolar ke rekening palsu," kata seorang pejabat di Kementerian dalam Negeri.

Baca: Warga India Nyalakan Lilin di Tengah Gelap Malam, Aksi Solidaritas Perangi Pandemi Corona

Baca: Lahir saat Lockdown, Bayi Kembar di India Dinamai Corona dan Covid

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved