Virus Corona
Kematian Pasien Covid-19 di AS Tembus 10 Ribu Jiwa, Pemakaman Massal di New York Mulai Direncanakan
Kematian akibat corona virus meningkat, pemakaman di Amerika Serikat mulai overload. Pejabat kota setempat tengah memikirkan solusinya.
Penulis:
Inza Maliana
Editor:
bunga pradipta p
TRIBUNNEWS.COM - Kematian akibat virus corona atau Covid-19 di Amerika Serikat terus bertambah.
Dalam catatan pada Senin (6/4/2020), kematian di Amerika mencapai 9 ribuan kasus.
Sedangkan pada Selasa (7/4/2020) pagi, mengutip dari worldometer, Amerika mencapai 10.871 kasus kematian.
Hal itu tentu menjadi ancaman dan membanjiri kapasitas kota untuk menangani orang mati.
Para pejabat setempat pun mulai mempertimbangkan menggunakan pemakaman sementara, untuk berjaga-jaga.
"Sebentar lagi kita akan memulai untuk memakai pemakaman sementara."
"Ini kemungkinan akan dilakukan dengan menggunakan taman NYC untuk penguburan," ujar Anggota Dewan Kota Mark Levine, melalui Ketua Komite Kesehatannya, melansir SCMP.
Levine mengatakan kematian pasien corona di rumah, saat ini rata-rata tembus 200 hingga 215 sehari, hal itu jauh dari sebelumnya yang mencapai 20 hingga 25 sehari.

Baca: Mata Merah Pertanda Gejala Corona, Peneliti Amerika Sebut Bisa jadi Sumber Infeksi Covid-19
Peraturan kota yang disusun pada 2008 memang mengusulkan solusi penguburan, jika terjadi bencana yang mengakibatkan terlalu banyak kematian.
Sebenarnya, dalam aturannya tidak menyebutkan taman sebagai tempat potensial untuk pemakaman.
"Tetapi pejabat kota telah membahas penempatan tempat pemakaman sementara."
"Yaitu di taman yang harga jualnya rendah dengan ruang terbuka," lanjut Levine dalam sebuah wawancara.
"Kapasitas di kamar mayat sementara dan freezer penyimpanan mayat cukup penuh sekarang, sehingga bisa segera terjadi (pemakanaman sementara -red)."
"Kecuali jika kami memiliki penurunan signifikan dalam jumlah kematian atau peningkatan kapasitas," tambah Levine.
Sebelumnya diketahui, Departemen Kesehatan mencatat 219 kematian Covid-19 harian baru pada Senin (6/4/2020) pagi.

Baca: POPULER-Pasien Corona Capai Lebih dari 300 Ribu, Trump Sebut Amerika Serikat dalam Momen Tersulit