Senin, 25 Agustus 2025

Virus Corona

Kematian Pasien Covid-19 di AS Tembus 10 Ribu Jiwa, Pemakaman Massal di New York Mulai Direncanakan

Kematian akibat corona virus meningkat, pemakaman di Amerika Serikat mulai overload. Pejabat kota setempat tengah memikirkan solusinya.

Penulis: Inza Maliana
Editor: bunga pradipta p
Yonhap/AFP dan Daily Mail
Narapidana di New York Ditugaskan Menggali Kuburan Massal untuk 51.000 Korban Covid-19 Bila Kasus Terus Meningkat 

TRIBUNNEWS.COM - Kematian akibat virus corona atau Covid-19 di Amerika Serikat terus bertambah.

Dalam catatan pada Senin (6/4/2020), kematian di Amerika mencapai 9 ribuan kasus.

Sedangkan pada Selasa (7/4/2020) pagi, mengutip dari worldometer, Amerika mencapai 10.871 kasus kematian.

Hal itu tentu menjadi ancaman dan membanjiri kapasitas kota untuk menangani orang mati.

Para pejabat setempat pun mulai mempertimbangkan menggunakan pemakaman sementara, untuk berjaga-jaga.

"Sebentar lagi kita akan memulai untuk memakai pemakaman sementara."

"Ini kemungkinan akan dilakukan dengan menggunakan taman NYC untuk penguburan," ujar Anggota Dewan Kota Mark Levine, melalui Ketua Komite Kesehatannya, melansir SCMP.

Levine mengatakan kematian pasien corona di rumah, saat ini rata-rata tembus 200 hingga 215 sehari, hal itu jauh dari sebelumnya yang mencapai 20 hingga 25 sehari.

Pekerja menggunakan APD di pusat pengujian virus corona drive-through pertama di negara bagian New York Amerika pada 13 Maret 2020.
Pekerja menggunakan APD di pusat pengujian virus corona drive-through pertama di negara bagian New York Amerika pada 13 Maret 2020. (Timothy A. Clary/AFP)

Baca: Mata Merah Pertanda Gejala Corona, Peneliti Amerika Sebut Bisa jadi Sumber Infeksi Covid-19

Peraturan kota yang disusun pada 2008 memang mengusulkan solusi penguburan, jika terjadi bencana yang mengakibatkan terlalu banyak kematian.

Sebenarnya, dalam aturannya tidak menyebutkan taman sebagai tempat potensial untuk pemakaman.

"Tetapi pejabat kota telah membahas penempatan tempat pemakaman sementara."

"Yaitu di taman yang harga jualnya rendah dengan ruang terbuka," lanjut Levine dalam sebuah wawancara.

"Kapasitas di kamar mayat sementara dan freezer penyimpanan mayat cukup penuh sekarang, sehingga bisa segera terjadi (pemakanaman sementara -red)."

"Kecuali jika kami memiliki penurunan signifikan dalam jumlah kematian atau peningkatan kapasitas," tambah Levine.

Sebelumnya diketahui, Departemen Kesehatan mencatat 219 kematian Covid-19 harian baru pada Senin (6/4/2020) pagi.

Amerika Serikat Mencatat 100.000-240.000 Kematian sebagai Target
Amerika Serikat Mencatat 100.000-240.000 Kematian sebagai Target (Twitter)

Baca: POPULER-Pasien Corona Capai Lebih dari 300 Ribu, Trump Sebut Amerika Serikat dalam Momen Tersulit

Kematian itu turun dari 351 dalam 24 jam pada sehari sebelumnya, tetapi 24 jam sebelum itu, ada 321 kematian.

"Total ini tidak termasuk lonjakan kematian di rumah yang disebabkan oleh virus," kata Levine.

Hitungan resmi kota adalah 67.820 kasus Covid-19 dan 2.475 kematian pada Senin (6/4/2020) pagi.

Walikota Bill de Blasio dalam jumpa pers, Senin (6/4/2020) mengatakan akan menjadikan Pulau Hart di Long Island Sound off the Bronx sebagai pemakaman sementara.

Diketahui ada lebih dari 1 juta orang dikubur di sana.

Tempat itu telah digunakan sebagai makam dari korban Perang Saudara, sebuah lembaga psikiatris, dan sanatorium tuberkulosis.

Narapidana di New York Ditugaskan Menggali Kuburan Massal untuk 51.000 Korban Covid-19 Bila Kasus Terus Meningkat
Narapidana di New York Ditugaskan Menggali Kuburan Massal untuk 51.000 Korban Covid-19 Bila Kasus Terus Meningkat (Yonhap/AFP dan Daily Mail)

Baca: Kurang Sumber Daya, Penduduk Asli Amerika Memiliki Risiko Lebih Tinggi terhadap Covid-19

Pulau itu juga digunakan sebagai tempat penampungan tunawisma, penjara, dan pusat rehabilitasi narkoba.

“Kami punya kapasitas untuk itu, tetapi itu akan sangat sulit."

"Saya tidak berpikir itu hal yang bagus untuk dibicarakan di depan publik saat ini," kata de Blasio.

"Kami akan mencoba memperlakukan setiap keluarga dengan bermartabat, rasa hormat, kebutuhan agama dari mereka yang taat," tambahnya.

Pulau Hart bisa bermasalah, kata Levine, karena sulit bagi sebuah keluarga untuk menerimanya.

Selain itu, sebagai properti yang dikelola oleh Departemen Pemasyarakatan kota, tempat itu memiliki masalah keamanan karena menggunakan narapidana sebagai pekerja.

(Tribunnews.com/Maliana)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan