Virus Corona
Pemerintah Jepang Subsidi Tunjangan untuk Orang Tua yang Bekerja Sebagai PSK
Kementerian Kesehatan Jepang telah menambahkan sebuah sistem untuk memberikan kompensasi bagi pendapatan orang tua yang bekerja sebagai PSK.
Editor:
Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kementerian Kesehatan, Perburuhan dan Kesejahteraan Jepang telah menambahkan sebuah sistem untuk memberikan kompensasi bagi pendapatan orang tua yang bekerja sebagai pekerja seks komersial (PSK).
Tunjangan akan diberikan kepada para PSK yang anaknya terpaksa berhenti sekolah sebagai antisipasi penyebaran Covid-19, sehingga PSK harus mendampingi anaknya dan berhenti bekerja.
"Awalnya memang kami tidak memberikan subsidi kepada mereka para PSK tersebut," ungkap sumber Tribunnews.com, Selasa (7/4/2020).

Sistem subsidi untuk memberikan kompensasi kepada orang tua jika mereka mengambil cuti berbayar atau bekerja sebagai freelancer sebagai dukungan bagi orang tua yang harus mengambil cuti karena penutupan sekolah sementara memang dibayarkan dibantu pemerintah.
Pada awalnya mereka yang bekerja di "industri prostitusi" dan bisnis makanan dan minuman dengan hiburan seperti klub malam, tidak masuk ke dalam sistem subsidi yang terkait dengan pekerjaan tersebut.
Baca: Luhut: Kebijakan Mudik 2020 Masih Dievaluasi Kementerian Terkait
"Memang tampaknya penting untuk mendukung kehidupan orang tua yang berada dalam situasi yang lebih parah karena menahan diri," ujarnya.
Selain itu, bulan ini, “subsidi penyesuaian ketenagakerjaan”, yang membayar sebagian dari manfaat bagi perusahaan yang mempertahankan pekerjaan mereka dengan membiarkan karyawan beristirahat tanpa memecat, juga akan mencakup bisnis prostitusi mulai bulan ini, akan ikut mendapat bantuan.
Diperkirakan bahwa lebih dari 300.000 wanita bekerja di tempat prostitusi di Jepang dan organisasi pendukung menyerukan munculnya kemiskinan dalam kehidupan mereka setelah penyebaran virus corona.
Shingo Sakazume, pendiri "Kaze Terrace", sebuah kelompok dukungan untuk wanita yang bekerja di industri prostitusi telah meminta bantuan pemerintah agar mempertimbangkan para PSK.
"Saya berterima kasih dan menyambut baik bahwa pada akhirnya peninjauan dilakukan pada tahap awal dengan baik. Kami ingin mereka dapat menggunakan sistem administrasi diterapkan juga kepada para PSK ketika mereka dalam kesulitan," kata dia.
Baca: Pernah Jadi Dokter Selama 7 Tahun, PM Irlandia Gabung dengan Tenaga Medis Perangi Covid-19
Hal serupa juga dilakukan Masyarakat Makanan dan Minuman Santitasi Tokyo dengan pimpinannya Tomo Tsukaguchi (73) agar mendapat subsidi pula dari pemerintah Jepang karena 80 persen toko minuman keras, bar, klub malam di Jepang tutup saat ini sebagai antisipasi penyebaran corona.
"Padahal kami masih harus bayar uang sewa ruangan, bayar gaji dan sebagainya," ungkap Tsukaguchi.
Diskusi mengenai Jepang dalam WAG Pecinta Jepang terbuka bagi siapa pun. Kirimkan email dengan nama jelas dan alamat serta nomor whatsapp ke: info@jepang.com