Kamis, 4 September 2025

Virus Corona

Mengintip Pengurusan Jenazah Korban Covid-19 di Jepang, Harus Dikremasi Dalam Waktu 24 Jam

Layanan pemakaman untuk yang meninggal karena corona harus dikremasi pihak perusahaan pemakaman dan transportasi khusus oleh perusahaan pemakaman.

Editor: Dewi Agustina
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Bentuk Covid-19 gambar tiga dimensi dengan warna ungu di tengah sebagai gen virus tersebut. Hasil penemuan tim laboratorium ahli virus Yoshihiro Kawaoka (65). 

Setelah surat kematian dari Puskesmas Jepang beres dan urusan rumah sakit beres, kemudian diurus pihak perusahaan pemakaman.

Lalu jenazah akan dibawa ke tempat kremasi di Jepang.

Baca: Cut Meyriska dan Roger Danuarta Unggah Foto Hasil USG, Apa Jenis Kelamin Calon Buah Hatinya?

"Jangan mengajak teman apalagi pihak lain ke rumah sakit. Pihak keluarga terdekat pun tak akan bisa melihat jenazahnya karena akan dibungkus segera dengan sangat khusus dan rapi, disegel serta didisinfeksi," jelasnya.

Staf perusahaan pemakaman pun akan mengenakan pakaian pelindung, masker, sarung tangan, google (kaca mata khusus), gaun medis dan sebagainya.

Pada saat jenazah diangkut dari rumah sakit, pengemudi akan mengenakan pakaian alat pelindung diri.

Hanya fasilitas medis yang ditunjuk oleh pemerintah yang kemudian menunjuk perusahaan pemakaman yang bisa melakukan hal-hal tersebut.

Anggota keluarga tidak akan diizinkan naik kendaraan transportasi milik perusahaan pemakaman.

"Menahan jenazah untuk beberapa hari dilarang keras bagi yang meninggal karena Corona. Jadi dalam 24 jam harus segera dikremasi," tambahnya.

Di krematorium pun hanya untuk waktu tertentu saja yang telah dijadwalkan, tak bisa seenaknya.

Pada saat perpisahan, tidak boleh pula ada bunga.

Saat ini perusahaan pemakaman umumnya hanya bisa melakukan maksimum dua kali sehari.

Pada saat kremasi anggota keluarga terdekat tidak boleh mendekat tempat kremasi, hanya boleh di tempat bergerak yang telah ditentukan dan kemungkinan hanya melihatnya melalui layar televisi di ruangan tunggu tersebut.

Baca: Wanita Berusia 97 di Brasil Menjadi Pasien Tertua yang Sembh dari Virus Corona

"Tidak boleh ada pihak ketiga seperti pers. Hal itu tidak akan diizinkan, termasuk larangan peliputan juga," katanya.

Semua area yang dilalui jenazah akan didesinfeksi setiap saat.

"Saat ini sulit untuk mendapatkan pakaian pelindung dan perlengkapan pemakaman untuk penyakit menular. Jadi melayani jenazah yang meninggal karena corona juga agak repot juga saat ini di Jepang, karena semua serba khusus termasuk perlengkapannya," lanjutnya.

Diskusi mengenai Jepang dalam WAG Pecinta Jepang terbuka bagi siapa pun. Kirimkan email dengan nama jelas dan alamat serta nomor whatsapp ke: info@jepang.com

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan