Virus Corona
Semua Pasien yang Dirawat di RS Kota Wuhan China Sembuh, WHO: Tak Ada Jaminan Kebal Virus
Banyak warga khawatir tentang munculnya wabah gelombang kedua dan bisnis berjuang untuk bangkit kembali.
Penulis:
Febby Mahendra
Editor:
Dewi Agustina
Ini merupakan peringatan terhadap pemerintah yang sedang mempertimbangkan mengeluarkan apa yang disebut "paspor imunitas" kepada orang-orang yang pernah terinfeksi Covid-19.
Muncul asumsi mereka aman untuk melanjutkan kehidupan normal.
"Pada titik pandemi ini, tidak ada cukup bukti tentang efektivitas kekebalan yang dimediasi antibodi untuk menjamin akurasi 'paspor imunitas' atau 'sertifikat bebas risiko,'" kata WHO.
Maria Van Kerkhove dari WHO sebelumnya mengatakan tidak diketahui apakah orang yang telah terpapar virus menjadi benar-benar kebal.

Laporan singkat WHO yang baru menggarisbawahi sikap itu, dan cocok dengan pernyataan ilmiah lainnya tentang gagasan mengembangkan kekebalan.
Selama briefing Jumat, Masyarakat Penyakit Menular Amerika memperingatkan tidak cukup diketahui tentang tes antibodi untuk mendapatkan kekebalan.
Mary Hayden, juru bicara IDSA dan Kepala Divisi Penyakit Menular di Rush University Medical Center, mengatakan, "Kami tidak tahu apakah pasien yang memiliki antibodi ini masih berisiko terinfeksi ulang Covid-19. Saat ini, saya pikir kita harus berasumsi mereka bisa berisiko terinfeksi ulang."
Baca: 9 Negara Bantu Indonesia 77,49 Juta Dolar AS, Dukungan Terbesar dari Uni Eropa, Jepang dan Amerika
Ia merekomendasikan orang-orang yang mempunyai antibodi untuk tidak mengubah konsep jaga jarak fisik.
"Kami pikir ini adalah hal yang sangat penting untuk ditekankan karena kami khawatir antibodi akan menimbulkan salah tafsir. Orang-orang tidak perlu terkena risiko yang tidak perlu," kata Hayden. (cnn/feb)