Virus Corona
Pemilik Toko Miras di Tokyo Jepang Kesal Tempat Usahanya Dicorat-coret dan Dirusak Orang Stres
Bagian belakang tokonya yang tidak ditutup itu dicorat-coret cat semprot dengan berbagai macam gambar dan tulisan alfabet yang tidak dimengertinya.
Editor:
Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Seorang pemilik toko minuman keras yang telah 37 tahun berbisnis di Shinjuku 2-chome Tokyo, mengeluhkan toko bagian belakang luar dicorat-coret seseorang.
"Saya sudah bisnis 37 tahun lebih. Baru sekarang mengalami seperti ini. Ada pandemi Corona, yang sudah membuat stres, tetapi masih diperlakukan oknum mencorat-coret toko saya. Manusia itu lebih menakutkan ya ketimbang Corona," kata Nakasato, sang pemilik toko Penguin, Selasa (19/5/2020).
Bagian belakang tokonya yang tidak ditutup itu dicorat-coret cat semprot dengan berbagai macam gambar dan tulisan alfabet yang tidak dimengertinya.

"Memang saat ini banyak orang stres karena merumahkan diri. Biasanya untuk mengurangi stres datang ke bar. Namun karena bar juga ditutup, stres tidak tersalurkan ya beberapa orang akhirnya melakukan kekerasan dan perusakan seperti itu jadinya," kata Kobayashi, dosen Universitas Tokyo City menanggapi aksi corat-coret warga.
Baca: Istri Sersan Mayor T yang Diduga Langgar UU ITE Akan Diproses Hukum
Sebuah bar di Shinsaibashi Osaka juga mendapat perlakuan yang sama. Bagian luar dinding, pintu, bahkan papan nama bar juga dicorat coret oknum pengangguran berusia 40 tahun dari Kota Sakai Osaka yang belakangan ditangkap polisi.

"Memang benar saya lakukan semua itu karena kesal tidak bisa dan tidak diperbolehkan masuk ke bar itu," kata pelaku perusakan.
Baca: Mundur dari Bulutangkis, Tontowi Ahmad Merasa Tidak Pantas Dibuatkan Acara Perpisahan
Bar dengan nama Giri-giri di Shinsaibashi memang tidak dibuka untuk tamu, sudah tertulis pada catatan yang ditempelkan di depan pintu masuknya.

Namun pemiliknya melakukan live (siaran langsung) lewat internet dari dalam bar tersebut sendirian mempromosikan barnya dan apa yang dilakukannya, diiringi suara musik yang bisa terdengar dari luar.
"Saya sampai gemetar saat mendengar ada bunyi semprotan di luar lalu saya telepon polisi 110," kata Mi Marugao, pemilik bar.
Baca: Direktur Tajdid Institute Inisiasi Penggalangan Dana untuk Aksi Peduli Jamaah Persis Bandung Raya
Setelah Mi ke luar melihat bukan hanya pintu masuk dan dindingnya saja yang dicoret cat semprot tetapi kunci pintunya juga diberikan semacam cairan kemungkinan agar tidak bisa dikunci dari luar pintu tersebut.

Setelah dilaporkan ke polisi dan melihat kamera CCTV di gedung tersebut dan akhirnya menangkap sang pelaku.
Diskusi mengenai Jepang dalam WAG Pecinta Jepang terbuka bagi siapa pun. Kirimkan email dengan nama jelas dan alamat serta nomor whatsapp ke: info@jepang.com