Rabu, 3 September 2025

Virus Corona

Hasil Tes Pasien Positif Covid-19 Ini Bikin Kaget Para Dokter, Lain dari Biasanya

Sehingga tim medis tidak dapat mengkonfirmasi pasien tersebut memiliki Covid-19, sampai sebelum ia keluar dari rumah sakit.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Hasanudin Aco
ERIN BOLLING / US ARMY / AFP
Foto Angkatan Darat AS pada 8 Maret 2020 menunjukkan seorang karyawan USAMRIID (Institut Penelitian Medis Angkatan Darat Amerika Serikat) sedang melakukan penelitian terhadap virus coronavirus baru, COVID-19 

"Obat diberikan, tanpa perbaikan klinis," katanya dalam sebuah surat kabar, yang dikutip Tribunnews dari Sky News.

"(Peradangan) itu tidak khas dari temuan CT scan yang dilaporkan sebelumnya untuk Covid-19," tambahnya.

Namun, tim mencurigai bahwa pasien tersebut mungkin menderita Covid-19.

Pasien pun dites untuk virus corona lagi pada hari ketujuh.

Namun, tes-tes ini juga memberikan hasil negatif.

Staf medis membantu seorang pasien saat memasuki tenda pemeriksaan COVID-19 di Pusat Rumah Sakit Brooklyn pada 31 Maret 2020 di wilayah Brooklyn di New York.
Staf medis membantu seorang pasien saat memasuki tenda pemeriksaan COVID-19 di Pusat Rumah Sakit Brooklyn pada 31 Maret 2020 di wilayah Brooklyn di New York. (Angela Weiss / AFP)

Baca: Di New York, 66% Pasien Rawat Inap Ternyata Orang yang Tak Pernah Keluar Rumah

Akhirnya, tim medis memutuskan untuk mendapatkan sampel menggunakan metode yang dikenal sebagai bronchoalveolar lavage (BAL).

BAL melibatkan memasukkan tabung ke paru-paru pasien untuk mengekstraksi cairan dan jaringan.

Menurutnya, tes tersebut mahal, memakan waktu, tidak nyaman, dan tidak banyak digunakan di Amerika Serika.

Bahkan, American Association for Bronchology dan Intervensional Pulmonology menentang penggunaannya dalam pengujian Covid-19 dalam semua kasus kecuali ekstrim.

Rupanya, tes BAL pasien itu pun menunjukan hasil positif.

Pada saat pasien mengetahui bahwa dia menderita Covid-19, dia sudah menghabiskan sembilan hari di rumah sakit.

Dia masih sakit, tetapi kondisinya sudah stabil.

Ilustrasi pasien virus corona.
Ilustrasi pasien virus corona. (Mahadeo Sen/TOI, BCCL, Ranchi)

"Melalui panggilan telepon lanjutan, pasien melaporkan bahwa batuk dan mialgia-nya perlahan-lahan sembuh."

"Dia oun tidak demam lebih tinggi dari 37,8 derajat Celcius," tulis para peneliti.

Oleh karena itu, para dokter dikejutkan oleh beberapa presentasi yang tidak biasa dalam gejala pasien.

Di antaranya, pasien mengembangkan badai sitokin dalam beberapa jam setelah serangan penyakit, sesuatu yang jarang terjadi begitu cepat.

Para dokter juga bingung dengan tidak adanya virus dalam sampel pernapasan atas bahkan pada puncak infeksi.

Kasus ini pun jelas menambah misteri tentang Covid-19.

(Tribunnews.com/Maliana)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan