Kamis, 28 Agustus 2025

China Bersiap Ambil Tindakan Balasan Terhadap AS Jika Rusak Kepentingan di Hong Kong

Reaksi China itu muncul merespons komentar terbaru dari Washington terkait kemungkinan menjatuhkan sanksi

South China Morning Post
Demo di Hong Kong 

TRIBUNNEWS.COM, BEIJING - Hubungan Amerika Serikat dengan China belakangan ini memanas.

Mulai dari saling sindir terkait pandemi virus corona atau Covid-19 hingga adu kuat di Laut China Selatan.

Baca: Amerika Serikat dan China di Ambang Perang Dingin yang Baru

Belum lama ini juga Amerika Serikat mem-blacklist sejumlah perusahaan China karena diduga terlibat terkait isu penindasan kelompok minoritas Uighur di China.

Ketegangan kedua negara tersebut juga merembet ke Hong Kong.

China gerah atas dukungan AS terhadap aksi demonstrasi di Hong Kong yang menolak undang-undang keamanan untuk daerah administrasi tersebut.

Mengutip Reuters, Senin (25/5), China memperingatkan AS bahwa Beijing akan mengambil tindakan balasan jika AS bersikeras melemahkan kepentingannya di Hong Kong.

Reaksi China itu muncul merespons komentar terbaru dari Washington terkait kemungkinan menjatuhkan sanksi atas undang-undang keamanan nasional baru untuk kota tersebut.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian mengatakan kepada wartawan dalam sebuah briefing bahwa AS berusaha membahayakan keamanan nasional China.

Lijian mengatakan Beijing telah mengajukan pernyataan tegas kepada Washington mengenai komentar penasihat keamanan nasional Gedung Putih Robert O'Brien bahwa undang-undang keamanan untuk Hong Kong dapat memicu sanksi dari AS kepada Hong Kong dan China.

China dan Amerika Serikat di Ambang Perang Dingin Baru

Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Menteri Luar Negeri China, Minggu (24/5/2020), seperti dilansir Kompas.com.

Ketegangan antara kedua negara itu didasari oleh wabah virus corona, Hong Kong dan masalah lainnya.

"Telah menjadi perhatian kami bahwa beberapa 'kekuatan politik' di AS menahan hubungan China-AS dan mendorong kedua negara ini ke tepi Perang Dingin baru," menteri luar negeri Wang Yi mengatakan kepada wartawan, seperti Dilansir media Perancis AFP.

Gesekan lama antara kedua kekuatan tersebut terjadi atas perdagangan, hak asasi manusia dan isu-isu lain yang didorong memuncak sejak merebaknya Covid-19.

Wang tidak mengidentifikasi "kekuatan" apa yang dia maksudkan, tetapi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah memimpin kritik dunia atas penanganan awal China terhadap pandemi, yang telah menyebabkan lebih dari 330.000 kematian dan kemerosotan ekonomi di seluruh dunia.

Halaman
1234
Sumber: Kontan
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan