Tagar JusticeForGeorgeFloyd Trending, Soroti Pria Kulit Hitam yang Meninggal Diinjak Polisi
Trending Tagar #JusticeForGeorgeFloyd di Twitter, Soroti Pria Kulit Hitam Meninggal Diinjak Polisi
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Tagar #JusticeForGeorgeFloyd trending di Twitter, Kamis (28/5/2020).
Sebagaimana diketahui, George Floyd merupakan seorang pria Afrika-Amerika tak bersenjata yang meninggal pada Senin (25/5/2020) kemarin, di Minneapolis, Minnesota, Amerika Serikat.
Diduga George Floyd meninggal dunia karena kekerasan yang dilakukan aparat kepolisian.
Kematiannya disimpulkan demikian setelah video viral yang memerlihatkan George Floyd yang merintih tak bisa bernapas karena lehernya diduduki seorang polisi.
Polisi tersebut terekam dan tak segera mengangkat lututnya, tetapi tetap diam hingga George Floyd tidak bersuara.
Baca: George Floyd Meninggal Diinjak Polisi, Keluarga Tuntut 4 Polisi yang Diam: Dihukum Layaknya Pembunuh
Baca: Hong Kong Memanas, China Kerahkan Polisi Anti Huru-hara di Berbagai Wilayah
Dikutip dari CNN, tak lama kemudian, George Floyd diketahui telah menghembuskan napas terakhirnya.
Selang satu hari setelah kematian tragis George Floyd, empat anggota polisi yang terlibat dalam kejadian tersebut langsung dipecat.

Lebih jauh, beragam tanggapan dari para pengguna Twitter memenuhi tagar #JusticeForGeorgeFloyd.
Satu di antara tanggapan datang dari akun Twitter @juchuucore.
"Tak penting bagaimana hal itu terjadi. Pembunuh adalah pembunuh," tulisnya.
"Berhenti membuatnya kurang dari itu dengan menyebut apa yang mereka lakukan sebagai sesuatu yang lain. Anda dapat membantu menandatangani petisi ini dan lebih memahami situasinya," tulisnya.
Tanggapan datang dari Zuby Music, "Di satu sisi, saya memiliki orang-orang yang mengatakan (kabar ini) 'bias' karena mengatakan bahwa George Floyd dibunuh."
"Di sisi lain, saya memiliki orang-orang mengatakan keapda saya (kejadian ini) 'bias' bahwa tidak semua kebrutalan polisi termotivasi oleh ras," katanya.
"Orang yang tidak tahu diri tahu bahwa keduanya benar ...," tambahnya dalam cuitan Twitter.
Selain itu, ada pula unggahan yang mengajak pengguna Twitter menandatangani petisi.