Dengonban, Papan Pesan Stasiun Kereta Api di Jepang Dihidupkan Lagi
Papan pesan yang biasa disebut Dengonban (dalam bahasa Jepang) itu sudah ada sejak tahun 1903, disimpan stasiun kereta api.
Editor:
Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Papan pesan yang biasanya dari papan tulis kuno latar belakang hitam dan bisa dicorat coret dengan kapur, belakangan dihidupkan kembali oleh beberapa stasiun kereta api di Jepang, salah satunya di Stasiun Higashi Kanagawa.
Papan pesan yang biasa disebut Dengonban (dalam bahasa Jepang) itu sudah ada sejak tahun 1903, disimpan stasiun kereta api sekitar tahun 2000, tak terlihat lagi.
"Kita baru keluarkan dengonban itu minggu lalu untuk pesan para pengguna kereta api," kata Tanaka, seorang petugas stasiun kereta api Higashi Kanagawa kepada Tribunnews.com, Sabtu (30/5/2020).
Pesan-pesan yang tertulis beraneka ragam termasuk bahasa Inggris yang menuliskan slogan "Never Give Up" menghadapi pandemi Corona ini.
Baca: Satu Karyawannya Covid-19, Yogya Depstore Ciamis Disemprot Disinfektan
Di pintu masuk stasiun itu juga disediakan disinfektan bagi para penumpang untuk membersihkan tangannya masing-masing.
Selain itu pesan lain juga menantikan kedatangan temannya si XXX, "Kalau habis Corona, kita makan-makan ya", pesan lainnya "Slow life" ditulis dalam bahasa Jepang.
Ada pula pesan "Saya ingin cepat-cepat jalan-jalan nih". Juga janji jam sekian saya tunggu di XXX, dan beraneka ragam pesan bebas dituliskan di sana.
"Tentu saja kalau sudah lama sekali atau isi pesan atau tulisan ngawur ya kita hapus dari dengonban tersebut. Jadi kita monitor terus," tambahnya.

Sejarah Dengonban
Bulan Agustus 1903 (Meiji 36) dilaporkan koran Yomiuri bahwa papan pesan dipasang di empat stasiun Kereta Api Hokuetsu.
Tahun 1904 (Meiji 37), Stasiun Tokaido Line Shimbashi dan delapan stasiun kereta api lain dipasang pula Dengonban.
Namun dikenal banyak orang penggunaan pertama dari papan pesan adalah di tahun 1906 (Meiji 39) dipasang oleh Tobu Railway, dan setelah Perang Dunia II JNR (Japan National Railways) mulai menggunakan nama Dengonban.
Baca: New Normal Apakah Aman untukPertandingan Sepakbola? Ini Penjelasan Versi Septi Mandala
Dengonban digunakan sebagai kontak untuk pertemuan pribadi, tetapi ada sejumlah stasiun dihapus sekitar 1996.
Pencabutan Dengonban karena ada titik penurunan permintaan karena penyebaran ponsel, dan seringnya aksi corat-coret. Akibatnya Dengonban dihapus.