Rusuh di Amerika Serikat
Tembakkan Bius dan Seret Mahasiswa saat Amankan Demonstrasi, Dua Polisi Atlanta, Amerika Dipecat
Dua polisi Atlanta, Amerika Serikat, dipecat karena menggunakan senjata bius kepada dua mahasiswa kulit hitam saat melakukan pengamanan demonstrasi.
Penulis:
Daryono
Editor:
Pravitri Retno W
Kepala Departemen Kepolisian Atlanta, Erika Shields, mengutuk tindakan dua polisi itu.
Ia mengatakan dua mahasiswa tersebut telah mendapat tindakan penganiayaan.
"Aku benar-benar minta maaf," kata Chief Shields.
Kerusuhan di AS Meluas
Kota-kota di Amerika Serikat (AS) membara pada Minggu (31/5/2020) pagi setelah kerusuhan kembali pecah pada Sabtu (30/5/2020) malam.
Kerusuhan terus terjadi dan meluas di Amerika Serikat setelah pria kulit hitam, George Flyod, tewas ditangan seorang polisi di Minneapolis pada Senin (25/5/2020) lalu.
Mengutip New York Times, demonstrasi dan kerusuhan terjadi di hampir seluruh wilayah AS mulai dari Columbus, Ohio, Little Rock, Ark, Miami hingga ke Washington.
Demonstrasi dan bentrok juga terjadi di jantung Amerika Serikat dekat Gedung Putih.
Di Los Angeles, sebagian kota terbakar.
Baca: Siapa Sebenarnya George Floyd? Kematiannya Picu Kerusuhan Besar di Amerika Serikat
Sementara di Chicago, mobil-mobil polisi dan toko-toko rusak dan hancur.
Merespons kerusuhan itu, polisi yang menembakkan gas air mata telah menangkap ratusan orang.
Dalam catatan New York Times, demonstrasi terjadi setidaknya di 75 kota.

Akibat demonstrasi dan kerusuhan itu, lebih dari 24 kota memberlakukan jam malam.
Kondisi ini merupakan pertama kalinya di AS setelah terjadinya kerusuhuan sipil di tahun 1968, setelah pembunuhan Pendeta Martin Luther King.
Demonstrasi dan kerusuhan yang terjadi pada Sabtu malam merupakan protes di hari ke lima sejak George Floyd meninggal dunia di tahanan.