Minggu, 24 Agustus 2025

Rusuh di Amerika Serikat

Penyebab Demo Bela George Floyd Terjadi di Inggris Meski Pembunuhan di AS, Ada Kasus Serupa

Demo bela George Floyd terjadi di Inggris meski pembunuhan di Amerika Serikat. Ternyata ada banyak kasus kulit hitam tewas di tangan polisi

Penulis: Ifa Nabila
Editor: Tiara Shelavie
Ilyas Tayfun Salci / ANADOLU AGENCY / Anadolu Agency via AFP
Orang-orang berkumpul dalam aksi protes atas kematian George Floyd, di Trafalgar Square pada 31 Mei 2020 di London, Inggris. 

Yakni pemandangan Trump berjalan dari pintu depan Gedung Putih menuju daerah pusat demo lalu masuk ke gereja.

"Aku hampir tak bisa percaya apa yang aku lihat. Presiden AS keluar dari pintu depan Gedung Putih menuju Lafayette Square - pusat demo di Washington DC - untuk mengunjungi gereja St. John bersejarah yang sempat dibakar malam lalu," cuit Fisher.

Tindakan Trump berjalan keluar dari Gedung Putih itu langsung dikecam warganet.

Pasalnya, banyak kabar menyebut para demonstran mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dari pihak kepolisian.

Mulai dari terkena peluru karet, gas air mata, hingga kekerasan lainnya.

Para warganet berpendapat bahwa Trump mengamankan wilayahnya hanya supaya ia bisa keluar dengan tenang.

"Setelah dia memberi komando Agen Rahasia, Garda Nasional, dan polisi untuk membereskan para demonstran yang damai dengan peluru karet, gas air mata, dan kekerasan. Hak amandemen pertama kami diabaikan sehingga ia bisa jalan-jalan," tulis @CindysMomtwitch.

"Menyerang para demonstran yang damai hanya supaya bisa jalan-jalan," ujar @RecoverySailor.

"Dia menyuruh (pihak kepolisian) menyemprotkan gas air mata kepada seluruh demonstran sebelum dia jalan-jalan," tulis @JakeTheSmartass.

(Tribunnews.com/ Ifa Nabila)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan