Selasa, 12 Agustus 2025

Mantan Orang Penting Ungkap Rahasia Trump, Sebut Ada Kongkalikong dengan Xi Jinping untuk Pilpres

Bolton juga mengungkapkan tahun lalu Xi mengatakan kepada Trump, China sedang membangun kamp konsentrasi untuk penahanan massal Muslim Uyghur

Photo by Nicholas Kamm / AFP
Arsip foto memperlihatkan Presiden AS, Donald Trump, tersenyum saat akan menyampaikan pidato pembukaan pada Upacara Wisuda Akademi Militer AS 2020 di West Point, New York, 13 Juni 2020. Donald Trump berusia 74 tahun pada 14 Juni 2020. 

*Mantan Orang Penting Ungkap Rahasia Trump

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON DC - Presiden Amerika Serikat lagi gusar gegara rencana penerbitan buku yang ditulis mantan penasihat keamanan nasional, John Bolton.

Dalam salinan buku yang didapat jaringan berita CNN, Rabu (17/6/2020), Bolton mengungkapkan informasi rahasia mengenai kongkalikong Trump dengan Presiden China Xi Jinping.

Baca: Antisipasi Memanasnya China-India dan di Laut China Selatan, TNI AL Siagakan Kapal Perang

Boltom menyebut Trump secara pribadi meminta Xi Jinping untuk membantu memenangkan pemilihan
presiden (pilpres) AS pada November 2020.

Bolton juga mengungkapkan tahun lalu Xi mengatakan kepada Trump, China sedang membangun kamp konsentrasi untuk penahanan massal Muslim Uyghur.

Menanggapi informasi dari Xi, Trump mengatakan China harus terus membangun kamp yang menurutnya adalah hal tepat untuk dilakukan.

Pada pertemuan lain selama KTT G-20 tahun lalu di Osaka, Bolton menulis Trump juga menyinggung pemilihan presiden 2020 .

“Trump menekankan pentingnya petani dan meningkatkan pembelian kacang kedelai dan gandum China,” kata Bolton.

Trump mengusulkan defisit neraca perdagangan sebesar 350 miliar dolar AS dikompensasi China dengan membeli sebanyak mungkin pertanian Amerika.

Kontan, Trump gusar ketika diminta menanggapi rahasia itu.

"Dia pembohong. Semua orang di Gedung Putih membenci John Bolton," kata Trump kepada Wall Street Journal, Rabu.

Kepada reporter Fox News, Sean Hannity, Trump menyebut informasi itu sangat rahasia.

"Dia tidak memiliki persetujuan (mengungkapkan rahasia itu)," kata Trump.

Informasi Trump meminta pemimpin negara yang menjadi musuh utama AS untuk membantunya memenangkan pemilihan presiden bakal bergema di Washington enam bulan setelah Trump dituding meminta bantuan Ukraina.

Trump secara terbuka meminta China menyelidiki lawan politiknya dari Partai Demokrat, Joe Biden, pada tahun lalu.

Halaman
123
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan