Selasa, 26 Agustus 2025

Jepang Curiga dengan Kondisi Kim Jong Un, Ada Pergerakan Aneh di Korea Utara

Jepang mengaku curiga dengan kondisi kesehatan Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Brendan Smialowski / AFP
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden AS Donald Trump melintasi selatan Garis Demarkasi Militer yang membagi Korea Utara dan Korea Selatan, setelah Trump secara singkat melangkah ke sisi utara, di Area Keamanan Bersama (JSA) Panmunjom di zona Demiliterisasi (DMZ) pada 30 Juni 2019. 

TRIBUNNEWS.COM - Jepang mengaku curiga dengan kondisi kesehatan Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un.

Hal ini diungkapkan Menteri Pertahanan Jepang, Taro Kono dalam konferensi pers pada Kamis (25/6/2020), peringatan ke-70 dimulainya Perang Korea.

Kekhawatiran akan kondisi Kim dimulai pada April silam, berujung ramainya pemberitaan bahwa diktator itu sakit parah hingga meninggal.

Sebab selama tiga minggu pada April, Kim Jong Un sama sekali tidak terlihat di media.

Kabar awal dari Daily NK mengatakan bahwa Kim dalam kondisi kritis pasca operasi jantung.

Baca: Kim Jong Un Tunda Aksi Militer & Tak Muat Propaganda Anti-Korsel di Koran Pemerintah, Damaikah?

Baca: Masih Berstatus Perang Sejak 70 Tahun Silam, Korea Selatan Ingin Berdamai dengan Korea Utara

Dari kiri ke kanan, Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden Korea Selatan Moon Jae In. Ketiga pemimpin negara tersebut tengah berdialog di area Panmunjom atau Zona Demiliterisasi (DMZ) Korea Utara-Korea Selatan pada Minggu, Juni 2019.
Dari kiri ke kanan, Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden Korea Selatan Moon Jae In. Ketiga pemimpin negara tersebut tengah berdialog di area Panmunjom atau Zona Demiliterisasi (DMZ) Korea Utara-Korea Selatan pada Minggu, Juni 2019. (Official White House/Shealah Craighead)

Namun rentetan rumor itu musnah di kala Kim Jong Un muncul pada 1 Mei untuk meresmikan pabrik pupuk di Korea Utara.

Dia didampingi adiknya, Kim Yo Jong nampak sumringah memotong tali pertanda peresmian.

Lalu pada 24 Mei, Kim muncul lagi setelah tiga minggu absen untuk membahas kesiapan pasukan nuklirnya.

"Kami memiliki beberapa kecurigaan tentang kesehatannya (Kim Jong Un)," kata Taro, dikutip dari The Sun

Taro mengatakan ada pergerakan yang sangat aneh di Korea Utara.

Keanehan yang dia maksud adalah Kim seperti berusaha menghindari wabah Covid-19 yang mungkin telah merebak di Korea Utara.

Baca: 70 Tahun Berlalu Sejak Perang Korea Utara dan Korea Selatan Berperang, Belum Ada Perjanjian Damai

Baca: Kapal Perang Jepang dan AS Unjuk Kebolehan dengan Latihan Bersama di Laut China Selatan

Foto yang dirilis kantor berita Korea Utara KCNA pada 28 Maret 2018 memperlihatkan Kim Jong Un berpose bersama istrinya Ri Sol Ju saat berkunjung ke Beijing, China.
Foto yang dirilis kantor berita Korea Utara KCNA pada 28 Maret 2018 memperlihatkan Kim Jong Un berpose bersama istrinya Ri Sol Ju saat berkunjung ke Beijing, China. (KCNA VIA KNS / AFP)

Dia mangaku Jepang, AS, dan negara lainnya telah bertukar informasi tentang Kim.

Namun Taro tidak menjelaskan lebih lanjut kecurigaan ini.

"Saya tidak diizinkan untuk membahas masalah intelijen," katanya.

Korea Utara dengan tegas mengklaim tidak mencatat satu pun kasus virus corona, tetapi para ahli sangat skeptis.

Mereka percaya pandemi ini memperburuk masalah ekonomi karena negara komunis itu menutup perbatasannya dengan China, mitra dagang terbesar.

Kim dikenal karena kebiasaan makan yang buruk, kegemarannya minum anggur, dan perokok berat.

Dimana semua kebiasaannya ini akan membuatnya lebih rentan terhadap penularan virus.

Kim Jong Un Tunda Aksi Militer ke Korea Selatan

Korea Utara mengangguhkan serangan militer kepada Korea Selatan pada Rabu (24/6/2020) lalu.

Belakangan ini hubungan Korea Utara dan Korea Selatan terus memanas lantaran aksi pembelot.

Para aktivis anti-Pyongyang yang tinggal di Selatan tidak henti-hentinya mengirim balon penuh benda-benda propaganda.

Puncaknya, Korut meledakkan kantor komunikasi antar-Korea dan mengirim pasukan militer ke perbatasan, dikutip dari Reuters

Namun pada pertemuan baru-baru ini, Kim Jong Un dikabarkan menunda aksi militer.

Baca: Sinopsis Drama Korea Mystic Pop Up Bar Episode 2, Kang Bae Tanda Tangan Kontrak dengan Weol Ju

Baca: Kim Jong Un Tunda Aksi Militer Atas Korea Selatan

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (kiri) menandatangani buku tamu di sebelah saudara perempuannya Kim Yo Jong (kanan) selama KTT Antar-Korea dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in di gedung Peace House di sisi selatan desa Panmunjom pada tanggal 27 April 2018
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (kiri) menandatangani buku tamu di sebelah saudara perempuannya Kim Yo Jong (kanan) selama KTT Antar-Korea dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in di gedung Peace House di sisi selatan desa Panmunjom pada tanggal 27 April 2018 (Korea Summit Press Pool / AFP)

Tidak jelas alasan Korea Utara tiba-tiba melunak, melihat beberapa pekan ini terus menyerang Korsel.

Selain karena pembelot, perundingan mengenai sanksi ekonomi yang macet juga memicu ketegangan.

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un mengumumkan keputusannya dalam rapat virtual bersama Komisi Militer Pusat pada Selasa (23/6/2020) lalu.

Situasi dan kondisi saat ini menjadi pertimbangan anggota militer sebelum menunda serangan.

Komite juga membahas dokumen mengenai langkah-langkah pencegahan perang, berdasarkan laporan KCNA.

Namun pada Rabu (24/6/2020) ini, militer Korea utara terlihat memindahkan sejumlah pengeras suara (speaker) dari sekitar zona demiliterisasi.

Setidaknya ada 10 yang dipindahkan hari ini dan 20 perangkat beberapa hari yang lalu.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan