Rabu, 17 September 2025

Semua Anak di Inggris Harus Kembali ke Sekolah Bulan September, Jika Tidak, Orang Tua akan Didenda

Perdana Menteri Inggris mengungkap semua anak di negaranya harus kembali bersekolah pada bulan September. Jika tidak, orang tua murid akan didenda

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: bunga pradipta p
Tolga AKMEN / AFP
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson meninggalkan Downing Street nomor 10 di London pusat pada 18 Maret 2020, dalam perjalanan ke House of Commons untuk menghadiri Pertanyaan Perdana Menteri (PMQ) Parlemen Inggris 

TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Inggris mengungkap semua anak di negaranya harus kembali bersekolah pada bulan September.

Jika tidak, orang tua murid akan dikenai denda karena melanggar hukum.

Seperti yang dilansir Mirror, Boris Johnson akan mewajibkan anak masuk sekolah pada bulan September.

Boris Johnson menyebut penutupan sekolah telah menjadi masalah besar bagi dunia pendidikan.

Sekolah-sekolah di Inggris telah ditutup sejak Maret, dan anak-anak menerima pelajaran secara online.

Namun, ketakutan murid-murid ketinggalan pelajaran karena tidak masuk sekolah diimbangi tentang ketakutan penyebaran virus corona di sekolah.

Baca: PM Inggris Boris Johnson Ingatkan Mungkin Tak Pernah Ada Vaksin Covid-19 Meski Tengah Dikembangkan

Boris Johnson
Boris Johnson (newsthump.com)

Sejak pandemi, pemerintah telah menangguhkan denda bagi orang tua yang tidak mengirimkan anaknya ke sekolah.

Namun kepada The Mail, sang perdana menteri mengatakan:

"Kita perlu mengirimkan anak-anak kembali ke sekolah."

"Saya ingin semua anak kembali ke sekolah pada bulan September."

Ketika ditanya apakah hal itu merupakan kewajiban, ia menjawab, "Ya. Ini hukum."

Baca: PM Inggris Boris Johnson Sematkan Nama Dokter yang Merawatnya saat Idap Covid-19 pada sang Anak

Dengan diwajibkannya anak-anak masuk kembali ke sekolah, itu artinya orang tua yang memilih untuk tetap membiarkan anaknya belajar di rumah akan dikenai denda.

Dalam wawancara itu juga Boris menyebut serikat pekerja yang menentang pembukaan sekolah harus 'bertanggung jawab dengan serius'.

Namun, pemerintah di Wales, Skotlandia dan Irlandia Utara mungkin tidak setuju dengan sikap Perdana Menteri itu.

Mereka mungkin memutuskan untuk menawarkan lebih banyak fleksibilitas.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan