Kamis, 4 September 2025

Virus Corona

Gilead Sciences Dikabarkan Tetapkan Harga Remdesivir Rp 44,8 Juta

Gilead Sciences mengungkapkan harga untuk remdesivir yang digunakan sebagai pengobatan Covid-19 sekira Rp 44,8 juta.

Ulrich Perrey / POOL / AFP
Satu botol obat Remdesivir terletak saat konferensi pers tentang dimulainya penelitian obat Ebola Remdesivir pada pasien yang sakit parah di Rumah Sakit Universitas Eppendorf (UKE) di Hamburg, Jerman utara pada 8 April 2020 

Badan kesehatan tersebut mengamankan akses ke obat itu karena percaya remdesivir akan menjadi sumber daya yang langka.

Pejabat itu mengatakan, pihak mereka juga ingin mendistribusikan secara adil kepada pasien di rumah sakit AS.

Baca: Hotman Paris Minta Jokowi Beli Remdesivir untuk Obati Pasien Corona, Ini Penjelasan soal Remdesivir

Namun, tidak jelas apakah wacana ini mungkin akan terjadi Oktober mendatang ketika perjanjian antara Gilead dan HHS berakhir.

Pejabat mencatat bahwa agensi akan memantau terapi baru untuk mengobati Covid-19.

Pemerintah federal tidak berencana menimbun obat, tetapi akan menggunakan data pasien yang memiliki Covid-19.

Selain itu, pejabat itu menambahkan, pemerintah federal akan mengalokasikan remdesivir berdasarkan informasi tersebut.

Baca: Jepang Setujui Obat Remdesivir untuk Ebola untuk Penanganan Covid-19

Baca: Apakah Itu Remdesivir? Obat yang Disebut Hotman Paris agar Didatangkan oleh Presiden Jokowi dari AS?

Harga Remdesivir Telah Lama Dinantikan

Lebih jauh, di 127 negara kurang berkembang, Gilead mengizinkan pembuat obat generik memasok obat.

Dua negara diketahui melakukan hal tersebut dengan biaya sekita 600 dolar AS (Rp 8,6 juta) per perawatan.

Harga remdesivir dilaporkan telah sangat dinanti-nantikan sejak menjadi obat pertama yang menunjukan manfaat dalam mengobat Covid-19.

Baca: Harga Remdesivir, Obat yang Digunakan untuk Covid-19 Ditetapkan: Rp44 Juta untuk Pengobatan 5 Hari

Baca: Remdesivir Kini Makin Diminati, Jepang, Inggris dan Taiwan Setuju Penggunaannya untuk Pasien Corona

Harga Remdesivir Tuai Kritik

Lebih lanjut, harga remdesivir disebut tengah dikritik.

"Gilead tidak membuat remdesivir sendirian," kata Public Citizen dalam pernyataan pada Senin.

"Pendanaan publik sangat diperlukan pada setiap tahap dan ilmuwan pemerintah memimpin tim penemuan obat awal," tambah Public Citizen.

Institute for Clinical and Economic Review, kelompok nirlaba yang menganalisis harga obat angkat bicara soal harga remdesivir.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan