Selasa, 26 Agustus 2025

Batik Diklaim Kerajinan Umum dari China, Media Asing Ini Beri Ralat Seusai Diserbu Netizen Indonesia

Batik diklaim merupakan kerajinan tangan aslim dari China, diunggah oleh twitter media asal China. Netizen Indonesia pun menyerbu.

Editor: Sri Juliati
Tangkap layar twitter Xinhua News
Batik sempat diklaim sebagai kerajinan tangan yang umum dari China oleh media Xinhua News. 

TRIBUNNEWS.COM - Sebuah media asal China baru menjadi perbincangan para netizen di sosial media Twitter, pada (12/7/2020).

Media asal China, Xinhua News awal mula mengunggah cuitan di twitternya.

Mereka menyebutkan soal batik yang merupakan kerajinan tangan asli dan umum di kalangan etnis China.

Di Twitter, masyarakat mengaplikasikan batik dengan lilin panas, sama seperti yang dilakukan di Indonesia.

Bahkan di bagian akhir cuitan terdapat tagar berbunyi #AmazingChina, melabeli batik sebagai karya seni asal negeri tirai bambu tersebut.

Baca: Diserbu Netizen Indonesia, Xinhua News Ralat Penggunaan Kata ‘Batik’ di Twitnya

Baca: Klaim Batik Kerajinan Tradisional Etnis China, Warganet Indonesia Sarankan Untuk Klaim Covid-19

Sontak cuitan tersebut pun mengundang banyak respons dari para netizen.

Hingga saat ini, Senin (13/7/2020) cuitan tersebut mendapat komentar hingga ribuan.

Tentu saja para netizen dari Indonesia banyak menyerbu kolom komentar cuitan @XHNews.

Bahkan para netizen menyebut soal pandemi covid-19 yang berasal dari negeri tersebut.

Seperti cuitan di bawah ini:

@YuniAriane : Dear China Covid-19 is your truly 21st century traditional craft.

@KikiNmaKecilku : Batik is taken from Javanese 'ambatik' means to mark with spots or dots.
Be a country with pride, not just copied and claims other nation's properties.

@jakabooz We don't care if you called it "FA TIK N**G"... as long as you called it BATIK.. is originally from Indonesia !! ****ng.. kenapa jadi amizing cina ...
#BatikOriginallyFromIndonesia
#AmazingIndonesia
#AmazingBatikIndonesia
#October2isBatikDay
#IndonesianHeritage

Beri Ralat

batik china (Screenshot)
batik china (Screenshot) ()

Media asing, Xinhua News akhirnya meralat kalimat postingan sebelumnya yang menyatakan batik adalah kerajinan tradisional yang umum di kalangan kelompok etnis di China.

Dalam postingan selanjutnya media asal negara China itu meralat diksi Batik, yang mana kata ‘Batik’ itu berasal dari Bahasa dari Indonesia, atau lebih tepatnya Bahasa Jawa.

“Kerajinan cetak lilin Tiongkok kuno yang dilakukan dengan sangat terampil dan memakan waktu."

"Kerajinan ini juga dikenal sebagai batik, sebuah kata dengan asal Indonesia yang mengacu pada teknik pewarnaan tahan lilin yang dipraktikkan di banyak bagian dunia."

"Terima kasih kepada @Kemlu_RI,” tertulis dalam twit media Xinhua di Twitternya, @XHNews, Senin (13/7/2020).

Lantas Bagaimana Sejarah Batik di Indonesia?

Irma Susanti (kiri) pemilik batik tulis Identix sedang menyiapkan sejumlah batik pesanan di rumah sekalis tempat usahanya Jalan Raya Muntal Gang Durian, Mangunsari, Kecamatan Gunung Pati Kota Semarang, Selasa (7/7/20). Selama pandemi covid-19 hampir 80 persen penjualan dilakukan secara daring. (Tribun Jateng/Hermawan Handaka)
Irma Susanti (kiri) pemilik batik tulis Identix sedang menyiapkan sejumlah batik pesanan di rumah sekalis tempat usahanya Jalan Raya Muntal Gang Durian, Mangunsari, Kecamatan Gunung Pati Kota Semarang, Selasa (7/7/20). Selama pandemi covid-19 hampir 80 persen penjualan dilakukan secara daring.  (Tribun Jateng/Hermawan Handaka)

Dikutip situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), batik juga berasal berasal dari bahasa jawa "tritik", kata batik berasal dari gabungan dua kata "amba" yang bermakna menulis, dan "titik" yang bermakna titik.

Batik adalan kain yang dilukis dengan cairan lilin malam menggunakan alat bernama cantik hingga membentuk lukisan-lukisan bernilai tinggi.

Batik secara historis berasal dari zaman nenak moyang yang dikenal sejak abad ke-17.

Saat itu motif yang didominasi bentuk binatang dan tanaman, lantas berkembang beralih pada motif menyerupai awan, relief candi.

Dikutip dari Kompas.com, kerajinan batik di Indonesia dikenal sejak zaman kerajaan Majapahit.

Baca: Diserbu Netizen Indonesia, Xinhua News Ralat Penggunaan Kata ‘Batik’ di Twitnya

Baca: Mengungkap Makna Baju Batik Bermotif Parang Seling Nogo Milik Ahok yang Kini Ditawar Rp 100 Juta

Baca: Najwa Shihab Tampil Kasual Pakai Batik, Gading Marten dan Armand Maulana Dibuat Iri dengan Sepatunya

Arca Bhairawa contoh gaya seni Arca Majapahit yang dibuat di Sumatera pada abad ke-14.

Berkembangnya kesenian batik meluas di Indonesia setelah akhir abad ke-18 atau awal abad ke-19.

Batik cap dikenal setelah setelah perang dunia I atau 1920.

Dikenal hingga sejal jaman kerajaan dan terus berkembang sesuai perkembangan zaman.

UNESCO: Batik Warisan Budaya Dunia Milik Indonesia

Model berpose dengan mengenakan masker dalam sesi foto busana karya desainer Lia Afif di Hotel Harris, Satelit, Kota Surabaya, Jawa Timur, Minggu (21/6/2020). Memasuki tatanan normal baru (new normal), para pelaku di industri fashion kembali bergeliat dengan menghasilkan karya baru. Salah satunya Lia Afif yang mulai melakukan kegiatan photoshoot dengan memamerkan busana terbarunya yang mengusung batik wastra nusantara. Surya/Ahmad Zaimul Haq
Model berpose dengan mengenakan masker dalam sesi foto busana karya desainer Lia Afif di Hotel Harris, Satelit, Kota Surabaya, Jawa Timur, Minggu (21/6/2020).  (Surya/Ahmad Zaimul Haq)

Batik pun akhirnya ditetapkan oleh Educational Scientific and Cultural Organisation (UNESCO) sebagai warisan budaya dunia milik Indonesia.

Penetapan tersebut terjadi pada 2 Oktober 2009.

UNESCO menilai batik sebagai identitas bangsa Indonesia dan menjadi bagian penting seseorang di Indonesia sejak lahir hingga meninggal.

Pemerintah Indonesia pun menjadikan, 2 Oktober menjadi hari Batik Nasional dan selalu diperingati.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati/Larasati Dyah Utami) (Kompas.com/Ari Welianto)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan