Sabtu, 13 September 2025

Teori Baru 'Kapal Hantu' Korea Utara yang Terdampar di Jepang: Armada Nelayan 'Gelap' China

Selama bertahun-tahun, di pantai utara Jepang terjadi fenomena mengerikan, terdamparnya perahu-perahu nelayan yang membawa mayat-mayat warga Korut

CNN/TV Asahi
kapal hantu di pantai Jepang - Selama bertahun-tahun, di pantai utara Jepang terjadi fenomena mengerikan, yaitu terdamparnya perahu-perahu nelayan yang membawa mayat-mayat warga Korea Utara. 

Kapal-kapal China itu tampaknya memancing di sana secara ilegal.

Akibatnya, Korea Utara melepaskan armadanya sendiri.

Namun, armada Korea Utara diduga tidak memiliki perlengkapan yang baik untuk melakukan perjalanan jarak jauh, lebih jauh dari pantai Korea Utara dan ke perairan Rusia dan Jepang.

kapal hantu di pantai Jepang
kapal hantu di pantai Jepang (CNN/TV Asahi)

Memancing di perairan Korea Utara, atau membeli dan menjual ikan Korea Utara secara internasional, merupakan pelanggaran hukum internasional.

Perdagangan ikan Pyongyang, yang diperkirakan bernilai $ 300 juta per tahun, disetujui pada tahun 2017 oleh Dewan Keamanan PBB sebagai bagian dari upayanya untuk menghukum rezim Kim Jong Un karena tes rudal balistik yang di berulang tahun itu.

Baca: Kekurangan Bahan Makanan, Rakyat Korea Utara Diminta Makan Kura-kura

Baca: Meski Korea Utara juga Punya Senjata Nuklir, Jepang Nilai Ancaman Militer Tiongkok Lebih Berbahaya

Namun hal itu tampaknya tidak menghalangi sekitar 900 kapal China pada tahun 2017 dan 700 kapal pada tahun 2018, untuk berlayar, menurut laporan Global Fishing Watch.

Organisasi nirlaba itu mengatakan kapal-kapal China itu kemungkinan menangkap lebih dari 160.000 metrik ton cumi terbang Pasifik.

Cumi-cumi itu salah satu produk makanan laut paling berharga di kawasan itu, pada 2017 dan 2018.

Tangkapan mereka diperkirakan bernilai lebih dari $ 440 juta.

Tidak jelas apakah Korea Utara menghasilkan uang sebanyak itu dari memancing di perairannya sendiri.

Namun kini tampaknya Pyongyang dapat menutup sebagian dari tangkapannya yang hilang dengan menjual hak penangkapan ikan kepada operator asing, kemungkinan kepada China.

kapal hantu di pantai Jepang
kapal hantu di pantai Jepang (CNN/TV Asahi)

Sebuah laporan PBB yang diterbitkan pada bulan Maret mengklaim bahwa Korea Utara menghasilkan sekitar $ 120 juta pada tahun 2018 dengan menjual atau mentransfer hak penangkapan ikan yang melanggar sanksi PBB.

Jaeyoon Park, seorang ilmuwan data senior di Global Fishing Watch dan penulis utama studi ini, mengatakan bahwa kapal-kapal yang terlihat terdiri dari "sekitar sepertiga ukuran seluruh armada pemancingan air jauh China."

"Ini adalah kasus penangkapan ikan ilegal terbesar yang diketahui dilakukan oleh kapal-kapal yang berasal dari satu negara yang beroperasi di perairan negara lain," katanya.

Dengan begitu banyak kapal di dekat pantai Korea Utara, armada perikanan negara itu kemudian didorong keluar, dipaksa untuk berlayar lebih jauh dari pantai untuk menemukan hasil tangkapan mereka, dan konsekuensinya mematikan, menurut Jungsam Lee, salah satu rekan studi tersebut.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan