YouTuber Malaysia Sugu Pavithra Hapus Semua Videonya setelah Terlibat Kasus KDRT
YouTuber Malaysia Sugu Pavithra Hapus Semua Videonya setelah Terlibat Kasus KDRT
Penulis:
Tiara Shelavie
Editor:
Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Setelah terjadinya kasus kekerasan rumah tangga yang melibatkan pasangan YouTuber asal Malaysia, Sugu dan Pavithra, kini semua video dengan nama pasangan itu hilang dari YouTube.
Hilangnya semua video dari YouTube Sugu Pavithra ini terjadi setelah M. Sugu (29), sang suami, didakwa oleh Pengadilan Sesi karena melukai istrinya, S. Pavithra (29).

Pertengkaran itu dilaporkan terjadi di ruang parkir Rumah Sakit Raja Permaisuri Bainun pada Selasa (21/7/2020) malam.
Sugu dilaporkan memukul S.Pavithra dengan sebuah ponsel dan sabit.
Akibatnya, Pavithra menderita luka di pipi kirinya, bibir, dan lengannya.
Meskipun ia sendiri yang mengajukan laporan awal pada polisi, Pavithra kemudian memutuskan untuk menarik laporan itu.
Ia juga membayar uang jaminan suaminya sebesar RM10.000.
Selain itu, Pavithra juga menyebut telah memaafkan suaminya atas insiden itu.
Manajer pasangan itu mengatakan, Sugu dan Pavithra akan hiatus demi fokus pada kehidupan pribadi mereka.
Karena itu, mereka tidak akan melanjutkan membuat content video untuk beberapa minggu ke depan.

Tetapi tidak diketahui apakah pernyataan itu ada hubungannya dengan penghapusan tiba-tiba semua video di saluran YouTube Sugu Pavithra, yang telah memiliki lebih dari 785.000 subscriber.
Pavithra, yang menjadi terkenal pada awal tahun ini karena video memasaknya yang sederhana, sederhana, dan ringkas, telah mendapatkan banyak pengakuan di kalangan orang Malaysia atas kontennya.
Ia juga telah menerima pengakuan atas keberhasilannya dari orang-orang seperti Dewan Kota Ipoh bahkan Perdana Menteri.
Motif dan Kronologi Kasus Kekerasan yang dilakukan Sugu kepada istrinya, Pavithra
Diberitakan sebelumnya, seorang suami dari YouTuber terkenal di Malaysia ditahan atas dugaan KDRT, tak lama setelah istrinya mendapat penghargaan dari pemerintah.
Dikatakan, M Sugu, suami S. Pavithra itu tidak senang karena dia tidak dianggap setelah Pavithra dianugerahi gelar Ikon Kota Ipoh yang memiliki reputasi baik.

Baca: Koordinasi Dengan Malaysia, Polisi Masih Berusaha Pulangkan Djoko Tjandra ke Indonesia
Baca: Warga Semarang, Singapura Hingga Malaysia Siap Persunting Janda Kembang Kudus yang Viral
Dugaan kekerasan itu terjadi di tempat parkir Rumah Sakit Raja Permaisuri Bainun (HRPB) Ipoh, kata sumber dari Harian Metro.
"Pada saat kejadian, tersangka diyakini sedang mabuk," kata sebuah pernyataan dari pihak berwenang.
"Namun, dia tidak bisa bertemu dengan adik iparnya, yang diduga menjadi penyebab mengapa dia memukuli istrinya."
"Pada pukul 17.55 di hari yang sama (21 Juli), penjaga keamanan menerima laporan dari seorang perawat yang mengaku melihat seorang pria mabuk memegang sabit memasuki salah satu bangsal rumah sakit," tambah sumber itu.

YouTuber Sugu Pavithra Dinobatkan Menjadi Ikon Kota Ipoh

Sebelum insiden tersebut, YouTuber Pavithra dengan nama channel Sugu Pavithra baru saja mendapat penghargaan dari pemerintah.
Pada 20 Juli lalu, Dewan Kota Ipoh (MBI) menunjuk Pavithra sebagai Ikon Kota Ipoh tahun ini.
Menurut kantor berita Bernama, Wali Kota Ipoh, Datuk Rumaizi Baharin berkata, Pavithra (28) yang lahir di Buntong, pantas mendapat penghargaan.
Baca: Orang Tua Dibunuh di Depan Matanya, Gadis Ini Balas Tembak Mati 2 Militan Taliban dengan AK-47
Baca: Kisah Youtuber Cantik Asal Batam Ditangkap Polisi di Jakarta Atas Dugaan Penipuan Jual Beli Rumah
Video-video memasaknya yang ia buat bersama suami berhasil menarik perhatian Perdana Menteri Tan Sri Muhyiddin Yassin.
Wanita yang lancar berbahasa Malaysia itu pun menjadi 1 di antara 10 orang terpilih yang menjadi ikon.

"Kami akan memberikan pengakuan kepada setiap kelahiran Ipoh, seperti Tan Sri Michelle Yeoh sebelumnya," ujar Datuk Rumaizi Baharin.
"MBI jujur dalam pengakuannya terhadap Pavithra karena dia terkenal dan banyak yang mengikuti resep memasaknya."
"Perayaan Hari Kota Ipoh ke-32 tahun ini tidak dapat diselenggarakan karena pandemi Covid-19, jadi kami akan menghadiahkannya secara resmi pada perayaan tahun depan."
Baca: Belum ada Kepastian Badai Corona Berakhir, Pelaku Usaha Masih Cenderung Wait and See
Baca: Vaksin Corona Beredar Awal 2021, Menteri BUMN Minta Masyarakat Tetap Patuhi Protokol Kesehatan
Ia juga menambahkan, MBI juga telah mengidentifikasi 100 orang dari berbagai latar belakang termasuk pengusaha, seniman, pekerja layanan sipil dan guru yang akan diakui sebagai ikon secara bertahap.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)