Minggu, 24 Agustus 2025

Virus Corona

Datanya Bocor, Iran Terbukti Tutupi Angka Kematian Covid-19

Iran menjadi salah satu negara yang paling terdampak pandemi Covid-19 di luar China.

Editor: Hasanudin Aco
AFP
Iran telah memperkenalkan langkah-langkah untuk mencoba menghentikan penyebaran virus corona. 

"Awalnya mereka tidak memiliki alat uji dan ketika mereka mendapatkannya, alat itu tidak digunakan secara luas. Posisi badan keamanan tidak mengakui keberadaan virus corona di Iran," kata Dr Pouladi.

Akan tetapi, kegigihan dua dokter kakak beradik dari Qom, memaksa Kementerian Kesehatan mengakui kasus resmi pertama.

Ketika Dr Mohammad Molayi dan Dr Ali Molayi kehilangan saudara laki-laki mereka, mereka berkeras bahwa dia masih harus diuji untuk Covid-19, yang ternyata positif.

Di rumah sakit Kamkar, tempat saudara lelaki mereka meninggal, banyak pasien dirawat dengan gejala yang mirip dengan Covid-19. Namun demikian, tidak satu pun dari mereka diuji untuk penyakit ini.

Dr Pouladi mengatakan: "Mereka tidak beruntung. Seseorang dengan kesopanan dan pengaruh kehilangan saudaranya. Dr Molayi memiliki akses ke para pria [pejabat kementerian kesehatan] ini dan tidak menyerah."

Dr Molayi merilis video almarhum saudaranya dengan sebuah pernyataan. Kementerian kesehatan akhirnya mengakui kasus yang pertama kali dicatat.

Namun demikian, TV pemerintah mengeluarkan laporan yang mengkritiknya dan dengan salah mengklaim bahwa video saudaranya adalah video lama.

Mengapa ditutup-tutupi?
Awal mula wabah bersamaan dengan perayaan Revolusi Islam dan pemilihan legislatif.

Dua peristiwa ini merupakan kesempatan besar bagi Republik Islam ini untuk menunjukkan besarnya dukungan rakyat sehingga enggan merusaknya karena virus.

Ayatollah Ali Khamenei, Pemimpin Tertinggi, menuduh beberapa orang ingin memanfaatkan virus corona untuk merusak pemilu.

Dalam pemilu, tingkat partisipasi pemilih sangat rendah.

Sebelum pandemi global virus corona, Iran sudah mengalami sejumlah krisis.

Pada November 2018, pemerintah menaikkan harga bensin dalam semalam dan menindak keras protes yang terjadi kemudian. Ratusan pengunjuk rasa tewas dalam beberapa hari.

Pada Januari tahun ini, respons Iran terhadap pembunuhan AS atas jenderal Iran Qasem Soleimani, yang dipandang sebagai salah satu tokoh paling kuat di Iran setelah Pemimpin Tertinggi-nya, menciptakan masalah lain.

Halaman
1234
Sumber: BBC Indonesia
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan