Ledakan di Beirut
Ledakan di Beirut Lebanon, Ada Warga Tak Percaya Masih Hidup hingga Mantan Menteri Mengira Gempa
Pihak berwenang Lebanon mengatakan sedikitnya 78 orang tewas dan sekitar 4.000 lainnya luka-luka dalam ledakan besar di pelabuhan di ibu kota, Beirut.
Penulis:
garudea prabawati
Editor:
Whiesa Daniswara
"Aku nyaris lolos dari ini; aku meninggalkan keluargaku dan melompat ke rumah sakit untuk menyelamatkan nyawa."
"Kami berada dalam situasi yang sangat buruk secara ekonomi, (ada kekurangan) pasokan medis, kekurangan segalanya, kami berhasil mengatasinya, tetapi kehancurannya tidak bisa dijelaskan," ujar Khalifeh.
Baca: Kemenlu RI Sebut Ada Satu WNI Jadi Korban Luka dalam Ledakan di Beirut, Lebanon: Kondisi Stabil
Sementara itu dilansir Al-Jazeera, ledakan tersebut juga menyebabkan kerusakan luas, bahkan di pinggiran ibu kota.
Penyebab ledakan sampai saat inipun belum diketahui secara pasti.
Para pejabat menghubungkan ledakan itu dengan adanya sekitar 2.700 ton amonium nitrat yang disita dan disimpan di gudang di pelabuhan selama enam tahun.
Presiden Lebanon, Michel Aoun, mengumpulkan Dewan Pertahanan Tinggi negara itu setelah ledakan terjadi.
Para pejabat juga mengatakan mereka memperkirakan jumlah korban tewas akan meningkat.
Baca: Presiden Lebanon Sebut Dugaan Sumber Ledakan Dashyat yang Guncang Beirut
Tampak sejumlah petugas penyelamat berjibaku menggali puing-puing untuk menyelamatkan orang dan mengangkat para korban.
Presiden Michel Aoun menyerukan pertemuan kabinet darurat pada Rabu (5/8/2020) dan mengatakan keadaan darurat.
Trump Sebut Hal Itu 'Serangan'

Dilansir Business Insider, Presiden Amerika Serikat (AS) itupun bersimpati kepada orang-orang Lebanon.
Ketika ditanya oleh seorang reporter untuk mengklarifikasi komentarnya, Presiden mengatakan penasihat militernya "sepertinya merasa" insiden itu adalah serangan berdasarkan jenis ledakan.
"Saya telah bertemu dengan beberapa jenderal besar kita dan mereka sepertinya merasa begitu," kata Trump.
Baca: Donald Trump Sebut Ledakan Maut di Beirut Lebanon adalah Serangan: Itu Semacam Bom
"Ini bukan semacam jenis ledakan manufaktur... Mereka akan tahu lebih baik daripada aku, tetapi mereka tampaknya berpikir itu adalah serangan - itu semacam bom, ya," tandasnya.
Tidak hanya Donald Trump yang bereaksi pemimpin dunia lainnya pun juga memberikan simpatinya.