Konflik Palestina Vs Israel
Trump Cap Greta Thunberg Orang Gila yang Suka Buat Onar gegara Aksi Solidaritas Gaza
Trump, melontarkan pernyataan kontroversial, cap aktivis lingkungan asal Swedia, Greta Thunberg sebagai pembuat onar gegara Aksi Solidaritas Gaza
TRIBUNNEWS.COM - Ketegangan politik global kembali memanas setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, melontarkan pernyataan kontroversial terkait deportasi aktivis lingkungan asal Swedia, Greta Thunberg.
Greta dideportasi oleh otoritas Israel melalui Bandara Ramon, Senin (6/10/2025) setelah ikut dalam misi Global Sumud Flotilla yang bertujuan menembus blokade Gaza.
Sementara dalam konferensi pers di Ruang Oval, Gedung Putih, Trump menyebut Greta sebagai “pembuat onar” dan menuding sang aktivis memiliki “masalah mengelola amarah.”
Pernyataan itu muncul menyusul insiden ketika Greta dan sejumlah aktivis pro-Palestina ditangkap oleh angkatan laut Israel setelah mencoba menembus blokade maritim di Gaza dalam misi kemanusiaan.
Greta dan ratusan aktivis, relawan, dan anggota parlemen dari 44 negara seperti Malaysia, Italia, Swiss, Tunisia yang tergabung dalam organisasi kemanusian Global Sumud Flotilla (GSF) menggagas Misi Kemanusiaan untuk Gaza.
Namun, ketika kapal yang mengangkut para aktivis sudah berjarak sekitar 75 kilometer dari pesisir barat Gaza, militer Israel secara mengejutkan melakukan intersepsi dan blokade.
Tak hanya itu mereka juga turut membajak seluruh kapal rombongan GSF yang hendak mengirim bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, Palestina.
Baca juga: Greta Thunberg Dideportasi Setelah Dipenjara Israel di Ketziot Gurun Negev
Setelah penyergapan itu, seluruh aktivis ditahan dan dibawa ke Pelabuhan Ashdod, kemudian dipindahkan ke Penjara Ketziot di Gurun Negev, fasilitas penahanan yang digunakan untuk tahanan politik Palestina sebelumnya di deportasi ke negara asal.
Meski aktivis GSF berdalih misi kemanusian dilakukan sebagai solidaritas internasional untuk mengirimkan pasokan penting seperti makanan dan obat – obatan kepada lebih dari dua juta penduduk Gaza yang kini hidup di bawah kondisi darurat kemanusiaan.
Namun, Pemerintah Israel menilai langkah konvoi kapal Flotilla sebagai provokasi politik, karena misi tersebut dilakukan tanpa izin dan tanpa koordinasi dengan otoritas keamanan Israel.
Senada dengan Israel, Presiden Trump juga mengeluarkan pernyataan bernada keras terkait deportasi aktivis lingkungan asal Swedia, Greta Thunber.
“Dia cuma pembuat onar,” ujar Trump menanggapi pertanyaan wartawan.
“Dia memiliki masalah pengendalian emosi. Saya pikir dia sebaiknya menemui dokter. Untuk seorang remaja, dia begitu marah dan gila,” ujar Trump, dikutip dari India Today, Selasa (7/10/2025).
Publik Kecam Pernyataan Trump
Komentar Trump sontak memicu reaksi beragam dari berbagai pihak. Para pendukung Greta menilai ucapan tersebut tidak pantas dan merupakan bentuk upaya meremehkan perjuangan kemanusiaan.
Sejumlah organisasi lingkungan, termasuk Fridays for Future dan Extinction Rebellion, menuduh Trump telah menggunakan retorika politik untuk menjatuhkan sosok yang selama ini vokal memperjuangkan isu moral dan kemanusiaan.
Baca juga: Aktivis Global Sumud Flotilla: Greta Thunberg Dipaksa Cium Bendera Israel
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.