Sabtu, 6 September 2025

Ledakan di Beirut

Seberapa Kuat Ledakan di Beirut Dibandingkan dengan Bom Nuklir? Ini Analisis Sejumlah Ahli

Efek ledakan yang membentuk awan jamur dan gelombang ledakan yang luas memunculkan spekulasi di jagat maya

AFP/Anwar Amro
Asap membubung menyerupai cendawan terlihat dari distrik Hamra di pusat Kota Beirut menyusul terjadinya ledakan dahsyat di kawasan pelabuhan, di Kota Beirut, Lebanon, Selasa (4/8/2020) waktu setempat. Dua ledakan besar terjadi di Kota Beirut menyebabkan puluhan orang meninggal, ratusan lainnya luka-luka, dan menimbulkan berbagai kerusakan pada bangunan di kawasan ledakan hingga radius puluhan kilometer. Penyebab ledakan masih dalam penyelidikan pihak yang berwenang. AFP/Anwar Amro 

Ledakan di Beirut, Lebanon, begitu kuat sehingga beberapa pengamat khawatir kota itu mengalami ledakan nuklir.

Kekhawatiran itu diperburuk dengan awan jamur yang menjulang tinggi di atas lokasi ledakan.

Gubernur Beirut menggambarkan ledakan pada hari Selasa (4/8/2020) seperti bom atom yang menghancurkan kota-kota Jepang di Hiroshima dan Nagasaki selama Perang Dunia II.

"Selama saya hidup, saya belum pernah melihat kehancuran dengan energi sebesar ini," katanya.

Dengan energi ledakan beberapa ratus ton TNT, ledakan di Lebanon puluhan kali lebih kuat dari bom atom yang menghancurkan Hiroshima, yang diperkirakan menghasilkan sekitar 15 kiloton.

Daya ledaknya, sebanding dengan hasil terendah bom gravitasi nuklir B61 yang diyakini memiliki daya ledak sekitar 300 ton. Beberapa ahli memperkirakan energi ledakan di Beirut, Lebanon setar 1-2 kiloton.

Energi sebesar ini lebih kuat daripada beberapa nuklir taktis AS yang lebih kecil.

Seorang pria yang terluka dibaringkan di bagian belakang mobil untuk dibawa ke rumah sakit menyusul terjadinya ledakan dahsyat di kawasan pelabuhan, di Kota Beirut, Lebanon, Selasa (4/8/2020) waktu setempat. Dua ledakan besar terjadi di Kota Beirut menyebabkan puluhan orang meninggal, ribuan lainnya luka-luka, dan menimbulkan berbagai kerusakan pada bangunan di kawasan ledakan hingga radius puluhan kilometer. Penyebab ledakan masih dalam penyelidikan pihak yang berwenang. AFP/Marwan Tahtah
Seorang pria yang terluka dibaringkan di bagian belakang mobil untuk dibawa ke rumah sakit menyusul terjadinya ledakan dahsyat di kawasan pelabuhan, di Kota Beirut, Lebanon, Selasa (4/8/2020) waktu setempat. Dua ledakan besar terjadi di Kota Beirut menyebabkan puluhan orang meninggal, ribuan lainnya luka-luka, dan menimbulkan berbagai kerusakan pada bangunan di kawasan ledakan hingga radius puluhan kilometer. Penyebab ledakan masih dalam penyelidikan pihak yang berwenang. AFP/Marwan Tahtah (AFP/Marwan Tahtah)

"Perbandingannya seperti itu," kata Hans Kristensen, seorang ahli persenjataan nuklir dari Federasi Ilmuwan Amerika kepada Insider.

"Gelombang tekanan akan jauh lebih cepat karena pelepasan energi dari reaksi berantai nuklir yang tidak terkendali jauh lebih cepat daripada pelepasan energi dari ledakan kimia," katanya menjelaskan lebih lanjut.

Kingston Rief, pakar pelucutan senjata dan pengurangan ancaman di Arms Control Association, mengatakan kepada Insider bahwa meski energi ledakan di Beirut sebanding dengan beberapa senjata nuklir AS, ini sama sekali tidak berarti bahwa ledakan itu akan terasa seperti ledakan varian B61 hasil terendah.

Dia berargumen bahwa ledakan nuklir akan jauh lebih buruk, karena akan mencakup lebih banyak efek termal dan radiasi.

Amonium nitrat yang dicurigai memicu ledakan besar yang menyebabkan kerusakan luas bermil-mil dan menyebabkan lebih dari 100 orang tewas dan sebanyak 5.000 orang terluka disita dari sebuah kapal kargo beberapa tahun lalu, menurut pejabat Lebanon.

Zatnya, pupuk umum, adalah bahan yang sangat mudah meledak yang telah terlibat dalam sejumlah ledakan dahsyat.

Baca: Wakil Ketua MPR RI, Ucapkan Bela Sungkawa Atas Tragedi Ledakan yang Terjadi di Kota Beirut Lebanon

Misalnya, ledakan besar-besaran tahun 2015 di Tianjin, Cina yang menewaskan lebih dari 160 orang, termasuk 99 petugas pemadam kebakaran, dan merusak lebih dari 300 bangunan sebagian disebabkan oleh 800 ton amonium nitrat, dan ledakan Kota Texas tahun 1947 yang menewaskan lebih dari 500 orang melibatkan ledakan 2.300 ton zat.

Kehancuran di Beirut telah menyebabkan lebih dari 300.000 orang kehilangan tempat tinggal pada saat negara sedang berjuang baik secara finansial maupun politik.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Ledakan di Lebanon, Seberapa Besar Energinya Dibandingkan Bom Nuklir?

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan