Virus Corona
Brasil Mulai Pembicaraan dengan Rusia untuk Produksi Vaksin Sputnik V
Vladimir Putin telah mengumumkan Rusia telah menyetujui vaksin itu, Selasa (11/8/2020), meskipun belum menyelesaikan uji klinis tahap III.
Penulis:
Srihandriatmo Malau
Editor:
Johnson Simanjuntak
"Biasanya Anda membutuhkan sejumlah besar orang yang akan diuji sebelum Anda menyetujui vaksin," kata Peter Kremsner dari University Hospital di Tuebingen, Jerman, saat ini pengujian calon vaksin Covid-19 CureVac.
"Dalam hal itu, saya pikir itu sembrono untuk melakukan itu (menyetujuinya) jika banyak orang belum diuji."
Penasihat Kesehatan Gedung Putih, Anthony Fauci meragukan vaksin virus corona buatan Rusia.
"Saya berharap Rusia benar-benar busa membuktikan secara definitif bahwa vaksin ini aman dan efektif. Saya serius meragukan mereka telah melakukan itu," ujar Fauci, yang adalah anggota Gugus Tugas Covid-16 Gedung Putih dalam diskusi virtual dengan National Geographic seperti dilansir Reuters, Rabu (12/8/2020).
Lebih dari 100 calon vaksin sedang dikembangkan di seluruh dunia untuk mencoba menghentikan pandemi Covid-19.
Setidaknya empat calon berada di akhir, tahap III uji klinis pada manusia, menurut data WHO.
Duterte Puji Vaksin Covid-19 Buatan Rusia dan Siap Jadi "Kelinci Percobaan"
Presiden Filipina Rodrigo Duterte memuji upaya Rusia dalam mengembangkan vaksin virus coroner (Covid-19).
Bahkan Duterte bersedia berpartisipasi menjadi sukarelawan dalam uji coba Vaksin buatan Rusia.
Karena itu ia menyambut tawaran pasokan dari Moskow yang ia harapkan akan bebas biaya alias gratis.
Pada Selasa (11/8/2020), Rusia menjadi negara pertama di dunia memberikan persetujuan vaksin Covid-19.
Presiden Rusia, Vladimir Putin mengumumkan vaksin Corona yang dikembangkan Rusia telah mendapatkan persetujuan regulasi dan telah didaftarkan untuk bisa digunakan secara massal.
Rusia telah menawarkan untuk memasok vaksin di Filipina, atau bekerja sama dengan perusahaan lokal untuk memproduksinya secara massal.
Filipina termasuk di antara negara di Asia yang memiliki jumlah kasus tertinggi, yang meningkat 2.987, menjadi 139.538 pada Selasa (11/8/2020).
"Saya akan memberitahu Presiden (Vladimir) Putin, saya memiliki kepercayaan besar dalam studi Anda dalam memerangi Covid dan saya percaya vaksin yang telah Anda hasilkan sangat baik bagi umat manusia," kata Duterte.
Perlombaan sejumlah negara di dunia untuk mengembangkan vaksin Covid-19 telah membawa kekhawatiran bahwa kecepatan dan prestise Nasional dapat membahayakan keselamatan.
Untuk menghilangkan ketakutan publik, Duterte menawarkan diri menjadi kelinci percobaan dan berkata: "saya bisa menjadi yang pertama yang dapat mereka lakukan uji coba."(Reuters/AFP)