Selasa, 11 November 2025

Sengketa Eksplorasi Gas Turki di Mediterania Timur, Militer Yunani Siaga Tinggi

Yunani menempatkan pasukan militernya dalam siaga tinggi dan menarik kembali perwira Angakatan Laut serta Udara dari 'liburan'.

AA/Ministry of National Defense
ILUSTRASI Sengketa Mediterania Timur - Sengketa Eksplorasi Gas Turki di Mediterania Timur, Militer Yunani Siaga Tinggi 

TRIBUNNEWS.COM - Yunani menempatkan pasukan militernya dalam siaga tinggi dan menarik kembali perwira Angakatan Laut serta Udara dari 'liburan'.

Langkah ini diambil Yunani setelah sengketa dengan Turki atas eksplorasi cadangan energi lepas pantai meningkat di Mediterania timur.

Diketahui, cadangan energi yang menjadi sengketa itu dinilai memiliki potensi yang menguntungkan pihak terkait.

Mengutip The Guardian, Ankara kemudian mengirim kapal bor Oruc Reis yang dikawal oleh kapal perang ke wilayah tersebut.

Baca: Yunani-Turki Bersitegang, Prancis Kirim Kapal Perang dan Jet Tempur Rafale ke Mediterania Timur

Baca: Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan Mengecam Yunani atas Sengketa Energi di Mediterania

ILUSTRASI SITUASI Mediterania Timur
ILUSTRASI SITUASI Mediterania Timur (AA/Ministry of National Defense)

Sebagai catatan, Oruc Reis tersebut kabarnya digunakan untuk melakukan penelitian seismik di perairan yang diperebutkan itu.

Tak tinggal diam, mengetahui ada kapal Turki di sana, Athena lantas dengan lantang menyerukan agar Athena menghentikan kegiatan 'ilegal' di Mediterania Timur.

Sengketa ini berlanjut hingga Yunani mengintensifkan serangan diplomatik yang mendorong AS, UE, Prancis dan Israel menyampaikan kecemasannya atas situasi menegangkan ini.

"Negara kami tidak mengancam (siapa pun), tetapi juga tidak dapt 'diserang'," ungkap Perdana Menteri Yunani, Kyrakos Mitsotakis, Rabu malam (12/8/2020).

"Untuk diketahui semua orang, banyak pasukan militer berkumpul di daerah itu," terang Mitsotakis.

Baca: Turki Peringatkan Yunani dan Mesir Terkait Aksi Sepihak di Wilayah Laut Mediterania

Ucapan Terima Kasih Mitsotakis kepada Macron

Di tengah kekhawatiran internasional yang memuncak, Mitsotakis berterima kasih kepada Emmanuel Macron, Kamis kemarin.

Dia memanggil Macron sebagai "teman sejati Yunani dan pelindung kuat nilai-nilai Eropa dan hukum internasional".

Ungkapan ini disampaikan Mitsotakis manakala Presiden Prancis itu meminta Turki menghentikan penjelajahannya dan mengatakan dia akan memperkuat kehadiran militer Prancis di daerah Yunani.

Kementerian angkatan bersenjata Prancis mengonfirmasi bahwa pihaknya akan mengirim dua jet tempur Rafale dan satu fregat angkatan laut ke Mediterania timur.

Macron memerintahkan jet tersebut diterbangkan setelah dia menyuarakan keprihatinan besar atas situasi dalam panggilan telepon dengan Mitsotakis pada hari sebelumnya.

Baca: Perancis Cemaskan Ketegangan Turki Vs Yunani di Mediterania

Baca: Yunani Tengah Banjir, 7 Orang Dilaporkan Meninggal Termasuk Bayi

Baca: Tom Hanks dan Rita Wilson Resmi Jadi Warga Negara Yunani

Erdogan Peringatkan Yunani
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved