Selasa, 9 September 2025

Kisah Wanita Mengaku Diperkosa 100 Kali oleh Suami: Tirai Ditutup, TV Berbunyi Keras, Saya Berteriak

Seorang wanita bernama Jess (bukan nama sebenarnya) mengakui telah menjadi korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) oleh suaminya sendiri.

Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
medium.com
Ilustrasi pemerkosaan. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang wanita bernama Jess (bukan nama sebenarnya) mengakui telah menjadi korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) oleh suaminya sendiri.

Bahkan, dirinya mengaku telah diperkosa sebanyak 100 kali selama masa karantina pandemi virus Corona (Covid-19).

Hal tersebut diceritakannya dalam acara Panorama BBC 1, dilansir Tribunnews,com dari Daily Mail, Selasa (18/9/2020).

Dalam episode tersebut, Panorama BBC dengan pembawa acara Victoria Derbyshire (51) tahun menyelidiki dampak penguncian saat pandemi bagi mereka yang tinggal dengan pasangan yang kasar.

Dirinya mengungkapkan skala kekerasan dalam rumah tangga di puncak krisis dan bertemu dengan beberapa dari mereka yang berhasil melarikan diri.

Episode acara TV tersebut rupanya memilukan untuk ditonton.

"Saya tidak akan pernah mengerti bagaimana seorang "pria" dapat melakukan ini ," seorang pemirsa menulis tentang acara malam ini.

Disebutkan, seorang wanita bernama Jess (bukan nama sebenarnya) mengatakan kejadian memilukan saat penguncian pandemi diumumkan.

"Saya di rumah bersamanya, kami berdua mendengarkan Boris Johnson dan dia melihat ke arah saya," katanya.

"Dia melipat lengannya ke belakang dan dada, karena dia tahu itu akan mengintimidasi saya, dan dia menatap saya dan dia berkata: "biarkan permainan dimulai".

Baca: Putri Mantan Wakapola Menangis saat Sidang, jadi Korban KDRT Perwira Polisi, Diduga Ada Orang Ketiga

Baca: Aksi KDRT Pengacara Terhadap Istri di Depan Anak Terekam CCTV, Begini Kronologinya

Baca: POPULER Al Ghazali Nyaris Jadi Korban Pelecehan Seksual | Fakta Isu Pernikahan Nella & Dory

'Dan dia berkata: "Jika kamu pikir pemerkosaan itu buruk sebelumnya, kamu berada dalam situasi yang sulit."

Jess mengungkapkan, perkosaan dimulai dengan sangat buruk. 

Tirai ditutup, TV berbunyi keras, pintu depan dikunci, dan musik diputar.

Ilustrasi korban pelecehan seksual.
Ilustrasi korban pelecehan seksual. (Kompas.com)

"Jadi tidak ada yang bisa mendengar saya berteriak untuk seseorang, siapa pun," ungkapnya.

Beruntung, Jess dapat melarikan diri dari suaminya setelah dia tertidur.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan