Jumat, 22 Agustus 2025

Warga Gaza Palestina Demo Hingga Injak Poster Netanyahu dan Trump, Tolak Kesepakatan UEA-Israel

Ratusan warga Gaza Palestina melakukan unjuk rasa terkait kesepakatan normalisasi hubungan antara Uni Emirat Arab dengan Israel.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Tiara Shelavie
Bendera Palestina dan Israel 

Pekan lalu, Israel melarang impor bahan bakar ke Gaza sebagai bagian dari tindakan hukuman atas peluncuran balon pembakar dari Jalur Gaza.

Israel juga melarang penangkapan ikan di lepas pantai Gaza dan menutup jalur distribusi barang Karam Abu Salem (Kerem Shalom).

Bahkan negara ini juga memotong pengiriman bahan bakar untuk satu-satunya pembangkit listrik di wilayah tersebut hingga terpaksa ditutup pada Selasa.

Padahal rumah dan pertokoan di Gaza sangat bergantung dengan pembangkit listrik itu.

Sebenarnya wilayah ini sudah mengalami kekurangan pasokan listrik jauh sebelumnya.

Penduduk hanya memiliki akses ke listrik selama delapan jam sehari.

Dengan larangan dari Israel, sekarang warga hanya punya akses empat jam sehari untuk menikmati listrik.

Pakistan Tak Akui Israel

Sementara itu, dilansirAl Jazeera, Perdana Menteri Pakistan Imran Khan mengatakan, Pakistan tidak akan mengakui Israel sampai Palestina mendapatkan haknya. 

Dalam wawancaranya, Khan pada Selasa (18/8/2020) lalu mengatakan, Islamabad tidak akan mengakui Israel sebagai negara.

Dia mempersoalkan normalisasi hubungan antara UEA dan Israel yang ditengahi Amerika Serikat pekan lalu.

"Apa pun yang dilakukan negara mana pun, posisi kami sangat jelas. Dan posisi kami dijelaskan oleh (pendiri Pakistan) Quaid-e-Azam Muhammad Ali Jinnah pada tahun 1948."

"Bahwa kami tidak akan pernah menerima Israel selama Palestina tidak diberikan hak mereka dan tidak ada penyelesaian yang adil," kata Khan.

Baca: Anak-anak Palestina di Gaza Ikuti Lomba 17-an, dari Balap Karung hingga Ambil Koin dalam Tepung

Sebuah bola api terlihat mengikuti serangan udara Israel di Rafah di Jalur Gaza selatan
Sebuah bola api terlihat mengikuti serangan udara Israel di Rafah di Jalur Gaza selatan (Said Khatib/AFP)

"Ketika Anda berbicara tentang Israel dan Palestina, kami perlu berpikir, akankah kami dapat menjawab (Tuhan) jika kami meninggalkan orang-orang yang telah menghadapi setiap jenis ketidakadilan dan yang hak-haknya diambil?"

"Hati nurani saya tidak akan pernah mengizinkan saya untuk melakukannya, melakukan ini, saya tidak pernah bisa menerimanya," kata Khan.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan