Virus Corona
Jalur Gaza Lockdown setelah Ditemukan Kluster Baru Covid-19
Lockdown penuh diberlakukan di Jalur Gaza yang terkepung pasca-pihak berwenang mengonfirmasi ada penyebaran kasus virus corona di klaster baru.
TRIBUNNEWS.COM - Lockdown penuh diberlakukan di Jalur Gaza yang terkepung pasca-pihak berwenang mengonfirmasikan ada penyebaran kasus virus corona di klaster baru.
Kekhawatiran akan wabah yang berpotensi menghancurkan wilayah Palestina yang miskin p\un meningkat.
Mengutip Al Jazeera, hingga saat ini kasus dilaporkan terkait dengan fasilitias karantina warga yang kembali dari luar negeri.
Kementerian Kesehatan mengatakan empat orang dari keluarga yang sama dinyatakan positif di Gaza tengah dan penyelidikan sedang dilakukan untuk melacak sumber infeksi, Senin (24/8/2020).
Pemerintah lantas memberlakukan lockdown wilayah selama 48 jam mulai Senin malam.
Kamp pengungsi al-Maghazi, tempat tinggal keluarga tersebut juga masuk dalam wilayah yang dibatasi.
Pihak berwenang juga memerintahkan pusat bisnis, sekolah, masjid, dan kafe untuk ditutup.
Baca: Jalur Gaza Memanas, Hamas Balas Serangan Israel
Baca: Israel Kembali Targetkan Pos Hamas di Jalur Gaza, Beberapa Jam Seusai Serangan Roket
Panic Buying
Lebih jauh, saat kabar ini menyebar, orang-orang melakukan panic buying.
Mereka lari ke supermarket dan membeli bahan makanan hingga perlengkapan kebersihan.
Hari itu, kendaraan polisi berkeliling di jalan menggunakan pengeras suara untuk mendesak warga Gaza mematuhi jam malam.

Baca: Pyongyang Panik Saat Kim Jong Un Disebut Meninggal, Warga Panic Buying & Helikopter Terbang Rendah
Baca: Isu Kim Jong Un Meninggal: Sempat Ada Panic Buying, Diyakini Masih Hidup dan Tinggal di Wonsan
Terungkap ketika Ada yang Berkunjung ke Tepi Barat
Untuk diketahui, Kementerian kesehatan Gaza mengatakan kasus-kasus itu terungkap setelah seorang wanita melakukan perjalanan ke Tepi Barat yang diduduki.
Rupanya wanita itu dinyatakan positif terpapar Covid-19.
Juru bicara Kementerian Kesehatan mendesak semua orang yang mungkin mengunjungi supermarket di luar rumah sakit di Gaza tengah untuk mengkarantina diri mereka sendiri dan segera melapor ke petugas medis.
Baca: Israel dan UEA Normalisasi Hubungan, Aneksasi Tepi Barat Ditunda
Baca: Palestina Akan Serahkan Senjata pada Israel Jika Aneksasi Tepi Barat Terus Berlanjut