Sabtu, 16 Agustus 2025

Satu Tentara Pasukan Khusus India Tewas Dalam Bentrokan Dengan Pasukan China 

Dia mengatakan banyak etnis Tibet yang bergabung untuk menentang klaim China atas wilayah asal mereka.

Diptendu Dutta / AFP
Seorang tentara China dan tentara India di perbatasan Nathu La, pegunungan Himalaya di antara kedua negara tersebut. Foto ini yang diambil sebelum konfrontasi terakhir. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, MUMBAI-- Seorang prajurit pasukan khusus India tewas dalam bentrokan terbaru dengan pasukan China di perbatasan Himalaya yang diperebutkan.

Hal itu dilaporkam Reuters, Rabu (2/9/2020).

Kematian ini adalah yang pertama dilaporkan dari dua insiden dalam 48 jam terakhir di perbatasan yang telah meningkatkan ketegangan antara dua negara selama dua bulan terakhir.

Baca: India-China Memanas, Beijing Dikabarkan Lakukan Gerakan Militer di Perbatasan

Sebelumnya, bentrokan mengakibatkan setidaknya 20 tentara India tewas.

India dan China, yang berperang di perbatasan pada 1962 silam, telah saling tuduh satu sama lain melanggar perbatasan di wilayah Ladakh dalam upaya untuk mencaplok wilayah.

Baca: Ekonomi India Anjlok hingga -23,9 Persen, Jokowi Pernah Bilang Untung Indonesia Tidak Lockdown

Bentrokan terbaru pecah Sabtu (30/8/2020) malam, dan pada Senin (1/9/2020).

Kedua belah pihak belim mengumumkan korban tetapi Namgyal Dolkar Lhagyari, seorang anggota parlemen Tibet di pengasingan, mengatakan kepada AFP, seorang tentara India asal Tibet menjadi "martir dalam bentrokan" pada Sabtu malam.

Selain itu satu tentara lainnya terluka.

Dia mengatakan banyak etnis Tibet yang bergabung untuk menentang klaim China atas wilayah asal mereka.

Dua negara terpadat di dunia telah mengirim puluhan ribu pasukan ke wilayah tersebut sejak bentrokan brutal 15 Juni lalu.

Baca: Kisah Ayah di India Kayuh Sepeda 7 Jam demi Anak Ikut Ujian Sekolah, Tak Punya Uang buat Naik Bus

Kedua belah pihak saling menyalahkan atas insiden terbaru.

Kementerian pertahanan India mengatakan pasukan Cina "melakukan gerakan militer provokatif untuk mengubah status quo" di perbatasan pada Sabtu pekan lalu.

Sementara Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok mengatakan bahwa India "secara serius melanggar kedaulatan teritorial Tiongkok" dengan operasinya pada hari Senin dan menuntut agar pasukan India mundur.

Kementerian luar negeri India mengatakan selasa bahwa China telah menyebabkan pecahnya insiden terbaru.

Halaman
12
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan