Konflik Palestina Vs Israel
Perjanjian Gaza Tahap 1 Diteken: 20 Sandera Israel Bebas, Ribuan Tahanan Palestina Pulang Pekan Ini
Israel dan Hamas sepakat menandatangani perjanjian perdamaian Gaza tahap pertama, menandai langkah awal menuju akhir konflik berkepanjangan
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan bahwa Israel dan Hamas telah sepakat menandatangani perjanjian perdamaian Gaza tahap pertama, Kamis (9/10/2025).
Kesepakatan ini menjadi langkah penting untuk mengakhiri konflik di Gaza yang telah bergejolak selama dua tahun terakhir, tepatnya sejak 7 Oktober 2023 lalu.
Dalam keterangan resminya, Trump mengungkap bahwa tahap pertama kesepakatan difokuskan pada pembebasan sandera yang masih hidup.
Dari 48 sandera yang tersisa di Gaza, sekitar 20 diyakini masih hidup, sementara sisanya telah dikonfirmasi meninggal.
Selain itu, Hamas juga diwajibkan memberikan informasi mengenai kondisi dan lokasi sandera yang telah tewas selama masa penahanan di Gaza, serta mengumpulkan jenazah sandera untuk dikembalikan ke Israel.
Sebagai imbalannya, Israel akan membebaskan sekitar 2.000 tahanan Palestina, termasuk perempuan dan anak-anak yang ditahan sejak 7 Oktober 2023.
Langkah ini dianggap sebagai bentuk kompromi besar dari pihak Israel setelah tekanan kuat dari komunitas internasional yang mendesak adanya kemajuan nyata menuju perdamaian.
Tak hanya itu, dalam setiap pembebasan sandera, Israel juga akan menyerahkan jenazah 15 warga Gaza yang sebelumnya masih ditahan di fasilitas militer.
Mekanisme tersebut dirancang sebagai bentuk penghormatan terhadap korban sipil dan untuk memperkuat kepercayaan antara kedua pihak di tengah situasi politik yang rapuh.
Berdasarkan laporan Reuters, pertukaran sandera antara Hamas dan Israel bisa dimulai paling cepat hari Sabtu (11/10/2025).
Tepatnya setelah kesepakatan gencatan senjata dan persetujuan kabinet Israel selesai ditandatangani, selanjutnya militer Israel akan menarik pasukannya ke garis yang disepakati dalam 24 jam.
Dilanjutkan dengan penghitung mundur 72 jam untuk Hamas mengembalikan sandera hidup dan jenazah mereka.
Baca juga: Tahap 1 Perdamaian Gaza Disetujui, Hamas Desak Trump Pastikan Israel Patuhi Kesepakatan
Serangkaian Tuntutan Hamas ke Israel
Selain menuntut kesepakatan pembebasan sandera, dalam perundingan damai terbaru di Mesir, Hamas menyampaikan sejumlah tuntutan yang menjadi syarat utama bagi tercapainya kesepakatan akhir dengan Israel.
Kelompok tersebut menegaskan bahwa perdamaian sejati hanya dapat terwujud jika Israel menghentikan seluruh operasi militer di Gaza dan mengakhiri pendudukannya secara menyeluruh, berikut syarat khusus yang diajukan Hamas:
1. Gencatan senjata permanen dan menyeluruh
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.