Kamis, 9 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Parlemen Spanyol Sahkan Embargo Senjata Total terhadap Israel, Respons atas Genosida di Gaza

Parlemen Spanyol secara resmi telah mengesahkan embargo senjata total terhadap Israel pada Rabu (8/10/2025).

Laman web lamoncloa.gob.es
SPANYOL EMBARGO SENJATA - Foto ini diambil dari Laman web lamoncloa.gob.es, situs web resmi Presiden Pemerintah Spanyol (Perdana Menteri) pada Kamis (9/10/2025). Parlemen Spanyol secara resmi telah mengesahkan embargo senjata total terhadap Israel pada Rabu (9/10/2025). 

TRIBUNNEWS.COM - Parlemen Spanyol secara resmi telah mengesahkan embargo senjata total terhadap Israel.

Ini menjadikannya salah satu langkah hukum paling tegas yang diambil oleh negara Eropa dalam menanggapi konflik berkepanjangan di Gaza.

Dengan suara tipis 178 berbanding 169, undang-undang tersebut disetujui pada Rabu (8/10/2025), meratifikasi dekrit yang sebelumnya diumumkan oleh Perdana Menteri Pedro Sánchez pada September lalu.

Sebagai anggota Uni Eropa, Spanyol selama ini dikenal sebagai salah satu negara yan paling vokal mengkritik kebijakan militer Israel.

Dalam konteks konflik Israel-Palesina, Spanyol juga termasuk di antara negara-negara pertama di Eropa Barat yang secara resmi mengakui Negara Palestina dan telah lama menyerukan solusi dua negara sebagai jalan damai.

Langkah pengesahan ini dilakukan sebagai respons terhadap serangan israel yang dinilai tidak proporsional terhadap warga sipil Palestina di Gaza sejak Oktober 2023.

Dalam pembukaan undang-undang tersebut dinyatakan bahwa, “Tanggapan Israel terhadap serangan mengerikan oleh kelompok teroris Hamas pada 7 Oktober 2023 telah berubah menjadi serangan membabi buta terhadap penduduk Palestina yang oleh sebagian besar ahli disebut sebagai genosida," dikutip dari Al-Jazeera.

Embargo Luas dan Permanen

Undang-undang baru ini secara permanen melarang ekspor dan impor semua peralatan, teknologi militer, serta barang-barang penggunaan ganda ke dan dari Israel

Embargo juga mencakup pelarangan masuknya kapal atau pesawat yang membawa bahan bakar atau material dengan potensi penggunaan militer ke pelabuhan dan wilayah udara Spanyol.

Meskipun terdapat pengecualian untuk produk penggunaan ganda jika terbukti menyangkut "kepentingan nasional secara umum", kebijakan ini tetap dilihat sebagai salah satu sanksi paling keras yang pernah diterapkan Spanyol dalam konteks geopolitik internasional.

Menteri Pertahanan Margarita Robles menyebut pengesahan ini sebagai “langkah terakhir dalam proses panjang” yang dimulai sejak hari serangan 7 Oktober 2023. 

Baca juga: Setelah Italia dan Spanyol, Turki Kirim Drone Kawal Armada Bantuan Global Sumud Flotilla ke Gaza

Ia menegaskan bahwa Spanyol telah menghentikan penjualan senjata ke Israel sejak hari itu juga.

Proses Politik dan Dukungan Kritis

Pemungutan suara atas undang-undang ini sempat ditunda sehari untuk menghindari bertepatan dengan peringatan serangan Hamas yang menewaskan sekitar 1.200 orang di Israel selatan tahun lalu. 

Penundaan itu tidak menghentikan kritik keras dari Israel.

Kedutaan Besar Israel di Madrid menyebut waktu pengesahan ini sebagai tindakan yang "kejam dan tidak manusiawi".

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved