Virus Corona
China Klaim Vaksin Covid-19 Siap Digunakan Masyarakat Umum pada Bulan November 2020
Beberapa vaksinasi virus corona yang sedang dikembangkan oleh China akan siap digunakan publik pada bulan November, ujar seorang kepala medis.
Penulis:
Tiara Shelavie
Editor:
Muhammad Renald Shiftanto
"Tidak ada efek samping yang terjadi."
Komentar Guizhen Wu sejalan dengan komentar CNBG minggu lalu.
CNBG menyatakan bahwa tidak ada satu pun dari puluhan ribu orang yang bepergian ke negara atau wilayah berisiko tinggi yang divaksinasi telah terinfeksi.
Selain itu,tidak ada kasus reaksi merugikan yang nyata lainnya.
Meski begitu, pendekatan China soal vaksin bertentangan dengan banyak negara Barat.
Para ahli telah memperingatkan agar tidak mengizinkan penggunaan darurat vaksin yang belum selesai pengujiannya.
Sebeb, pemahaman tentang kemanjuran jangka panjang dan potensi efek samping dinilai masih kurang.
Anna Durbin, seorang peneliti vaksin di Universitas Johns Hopkins, menyebut program penggunaan darurat China sebagai "sangat bermasalah".
Ia mengatakan tidak mungkin menilai kemanjuran tanpa kelompok kontrol standar uji klinis.
"Anda memvaksinasi orang dan Anda tidak tahu apakah itu akan melindungi mereka," kata Durbin.
Ia juga menambahkan penerima vaksin eksperimental bisa saja menghindari tindakan perlindungan lainnya agar tak terpapar.
Masih dilansir Mirror, keamanan vaksin menjadi fokus tajam minggu lalu ketika AstraZeneca Plc menghentikan uji klinis tahap akhir dari vaksin Covid-19, salah satu yang paling maju dalam pengembangan.

AstraZeneca kemudian melanjutkan uji coba setelah menerima lampu hijau dari pengawas keamanan.
Bersama dengan pembuat vaksin Barat terkemuka lainnya, AstraZeneca telah berjanji untuk menegakkan standar studi ilmiah dan menolak tekanan politik untuk mempercepat proses pembuatan vaksin.
Rusia adalah salah satu dari sedikit negara lain yang mengizinkan penggunaan vaksin eksperimental.
Rusia mewajibkan vaksin "Sputnik V" miliknya sendiri untuk kelompok tertentu termasuk guru.
Sementara itu, India sedang mempertimbangkan otorisasi darurat untuk vaksin, terutama untuk orang tua dan orang-orang di tempat kerja yang berisiko tinggi.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)