Jumat, 5 September 2025

Perdana Menteri Baru Jepang

PM Jepang Yoshihide Suga Ternyata Pemegang Sabuk Hitam Karate, Dikenal Sebagai Karateka Handal

Suga kemudian masuk klub karate di universitas tersebut sampai lulus universitas 4 tahun di Hosei Daigaku yang akhirnya mencapai sabuk hitam.

Editor: Dewi Agustina
Istimewa
Yoshihide Suga saat berada di markas besar Partai Liberal Demokratik (LDP). 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Perdana Menteri baru Jepang, Yoshihide Suga (71) ternyata merupakan karateka yang handal. Suga adalah pemegang sabuk hitam (black belt).

"Suga memang pemain karate yang handal. Saat di universitas tim karate saya ketua tim, dia wakil saya," kata Nobuhisa Okamoto.

Selama berlatih karate Suga menurut Okamoto sama sekali tak ada cacat.

"Tak pernah ada kecelakaan luka dan sebagainya, dia melakukan karate dengan sempurna," kata dia.

Yoetsu Ito, teman SMA Suga juga menyatakan PM Jepang ini sangat sederhana.

"Saat saya bertemu dia lagi, kita usulkan dari kampung halamannya di Yuzawa-shi Akita agar dibuatkan patung Suga. Langsung dia menolak, tidak usah lah, tidak mau saya. Begitu jawabnya, sangat sederhana," ungkap Yoetsu.

Yoshihide Suga di tahun kedua mahasiswa Hosei University (kanan) dan di tahun ke-4 (1972, kiri).
Yoshihide Suga di tahun kedua mahasiswa Hosei University (kanan) dan di tahun ke-4 (1972, kiri). (Foto Hamakita Sh?t?-kan)

Setelah lulus SMA di Akita, Suga hijrah ke Tokyo kuliah di Universitas Hosei yang saat itu tahun 1970 sebagai universitas swasta yang paling murah.

Dia kemudian masuk klub karate di universitas tersebut sampai lulus universitas 4 tahun di Hosei Daigaku yang akhirnya mencapai sabuk hitam berkat ketekunan Suga.

PM Jepang yang ke-99 ini memiliki 3 anak dan seorang istri dengan golongan darah O.

Suga sangat tidak suka alkohol, bisa dikatakan tidak minum alkohol, demikian diungkap teman-temannya.

Kesenangannya adalah membaca terutama hal-hal bersejarah dan olahraga karate. Hobinya memancing dan mendaki gunung atau jalan-jalan ke puncak gunung.

Baca: Sah, Yoshihide Suga Perdana Menteri Jepang yang Baru

Kata-kata yang disukainya "Apabila ada kemauan pasti ada jalan."

"Saya sangat merasa ingin kuliah di universitas untuk memperluas wawasan saya, dan saat bekerja paruh waktu seperti membawa troli di Pasar Tsukiji untuk menghemat biaya masuk, saya kembali ke apartemen saya dan melanjutkan hidup saya untuk belajar untuk ujian selama dua tahun," ungkap Suga beberapa waktu lalu.

Kekuatan karate Suga menurut Okamoto terutama powernya sangat kuat.

"Terutama untuk gulat tangan dia sangat kuat kalau sudah menjatuhkan lawannya saat bertanding," kata Okamoto.

Yoshihide Suga di tahun kedua mahasiswa Hosei University (kanan) dan di tahun ke-4 (1972, kiri).
Yoshihide Suga di tahun kedua mahasiswa Hosei University (kanan) dan di tahun ke-4 (1972, kiri). (Foto Hamakita Sh?t?-kan)

Setelah masuk universitas, Suga terus bekerja paruh waktu untuk mendapatkan biaya sekolah dan lulus.

Kerjanya antara lain di pabrik karton untuk membiayai sekolahnya sendiri.

"Politik lah yang menggerakkan dunia, saya ingin menghabiskan hidup saya di dunia politik," kata Suga kepada temannya-temannya.

Ketika usia 49 tahun Suga mulai terjun ke dunia politik mencalonkan diri sebagai anggota parlemen Nishiku Yokohama.

Baca: Jelang Penobatan Yoshihide Suga Jadi PM Jepang, Shinzo Abe dan Kabinetnya Mengundurkan Diri

Suga sebelum menjadi politisi berusaa belajar dari politisi senior, memutuskan untuk mengikuti OB (politisi senior) dari universitas tersebut dan bekerja selama 11 tahun sebagai sekretaris mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Internasional, HikozaburĊ Okonogi, karena ia tidak memiliki alamat saat itu.

Pada saat terjun penuh ke dunia politisi Suga berjalan mengunjungi 300 rumah setiap hari dan meraih kemenangan ajaib pertama, berhasil mengjadi anggota parlemen berkat keuletan dan kegigihannya.

Dalam jumpa pers Rabu (16/9/2020) malam, kegigihan Suga juga diperlihatkan kepada Tribunnews.com untuk memerangi Covid-19.

PM Jepang Yoshihide Suga jumpa pers pertama, Rabu (16/9/2020) malam.
PM Jepang Yoshihide Suga jumpa pers pertama, Rabu (16/9/2020) malam. (Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo)

"Kita harus dan pasti bisa memerangi Covid-19 sehingga perekonomian bisa kembali lagi nantinya," kata Suga, Rabu (17/9/2020).

Fokusnya saat ini kepada pandemi Covid-19, lalu membentang tantangan Olimpiade yang akan dibuka 23 Juli 2021 di stasiun olahraga nasional Jepang yang baru di Tokyo karya Kengo Kuma.

"Sebelum Olimpiade semoga saja sudah ke luar vaksin disuntikkan kepada semua anggota masyarakat sehingga Olimpiade bisa berjalan dengan sukses," harap Suga.

Di tahun 2014 Suga pun pernah mengungkapkan, "Itulah mengapa karate-do, di mana Anda melatih diri secara menyeluruh, menghormati kesopanan, dan mengontrol diri sendiri, dan klub karate-do telah menjadi tempat disiplin yang tidak dapat Anda harapkan."

Baca: Yoshihide Suga Terpilih Jadi Pemimpin Baru LDP, Selangkah Lagi menuju Perdana Menteri Jepang

"Saya sangat menyadari bahwa perasaan kuat 'tidak melarikan diri' dari berbagai masalah yang terjadi setiap hari dan kekuatan mental untuk menanggung kesulitan adalah apa yang telah saya peroleh saat berlatih selama empat tahun hidup saya di klub Karatedo," kata dia.

Suga sebagai ketua Federasi Anggota Promosi Karatedo, yang didirikan pada Juni 2014.

Saat itu, Karate bertujuan untuk mengadopsi acara resmi Olimpiade Tokyo (Olimpiade), dan dari sudut pandang salah satu anggota Diet, dia telah berkontribusi pada penyebaran kompetisi Karate di Jepang dan dunia.

Sementara itu baru terbit Buku "Rahasia Ninja di Jepang", pertama di dunia cerita non-fiksi kehidupan Ninja di Jepang dalam bahasa Indonesia, silakan tanyakan ke: info@ninjaindonesia.com

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan